Eros Djarot Ungkap Kemenangan Gibran di Pemilu Satu Putaran Potensi Indonesia Chaos Demokrasi
- Istimewa
Ia khawatir, kemenangan tersebut akan membuat elite politik terbiasa dengan cara-cara yang tidak demokratis.
"Kemenangan Prabowo-Gibran satu putaran akan merusak demokrasi di Indonesia," kata Eros Djarot.
"Ini akan membuat elite politik terbiasa dengan cara-cara yang tidak demokratis."
Eros Djarot mengatakan, Prabowo dan Gibran adalah dua sosok yang tidak memiliki kompetensi untuk memimpin Indonesia. Prabowo dinilai memiliki sikap yang arogan dan tidak santun, sementara Gibran dinilai terlalu muda dan belum berpengalaman.
"Kedua orang ini tidak memiliki kapasitas untuk memimpin Indonesia. Prabowo adalah sosok yang arogan dan tidak santun, sementara Gibran terlalu muda dan belum berpengalaman," kata Eros Djarot
Eros Djarot juga khawatir, kemenangan Prabowo-Gibran akan memicu perpecahan di masyarakat. Hal ini karena Prabowo dan Gibran dinilai mewakili kelompok tertentu di masyarakat.
"Kemenangan Prabowo-Gibran akan memicu perpecahan di masyarakat. Prabowo dan Gibran mewakili kelompok tertentu, sehingga kemenangan mereka akan membuat kelompok lain merasa kalah dan termarginalkan," kata Eros Djarot.