Enggan Netral dalam Pilpres Jokowi Pilih Memihak: Hak Demokrasi, Presiden Boleh Berkampanye
- VIVA/Eduward Ambarita
Siap – Presiden Joko Widodo merespons pernyataan beberapa tokoh nasional yang menyebut dirinya harus netral dalam Pilpres 2024 mendatang.
Ia mengatakan bahwa presiden memiliki hak demokrasi sehingga boleh berkampanye, bahkan memihak kepada salah satu pasangan calon (paslon) dalam pemilu.
"Hak demokrasi, hak politik setiap orang. Presiden itu boleh, loh, kampanye. Presiden itu boleh, loh, memihak," kata Presiden Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 24 Januari 2024.
Meski demikian, orang nomor 1 di Indonesia itu mengatakan bahwa mesti adil dalam berkampanye.
Menurut Jokowi, tidak boleh menggunakan fasilitas negara untuk menjadi alat kampanye.
"Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara," katanya.
Jokowi bahkan menegaskan para menteri di Kabinet Indonesia Maju pun boleh berkampanye dan memihak.
"Masa gini engga boleh, berpolitik engga boleh. Boleh (kampanye). Menteri juga boleh," katanya.