Menguak Makna Merah dalam Tradisi Imlek: Mitos Makhluk Ganas dan Menyeramkan
- siap.viva.co.id - Noer Ardiansyah
Siap – Merah menjadi warna yang selalu melekat dalam perayaan tradisi Tahun Baru (Imlek). Hampir seluruh bagian pernak pernik perayaan tersebut berwarna merah, lokasi perayaan Imlek pun tak luput dari hiasan berwarna merah.
Semarak warna merah juga terlihat dari berbagai kegiatan seni kegembiraan perayaan Imlek, seperti atraksi barongsai, petasan, lampion, angpau, dan berbagai jenis pagelaran.
Apa makna penting di balik semaraknya warna merah dalam perayaan Imlek? Untuk memahami hal itu, alangkah bijaknya kita menoleh sejenak ke akar sejarah bangsa padat warisan leluhur ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun siap.viva.co.id dari berbagai sumber, keidentikan warna merah dengan tradisi yang melekat sejak turun temurun itu memiliki esensi sebagai tolak bala atau menghadirkan keberuntungan di tengah peranakan Tionghoa.
Dikisahkan pada zaman China kuno, ada mahkluk ganas dan menyeramkan pemangsa hewan ternak, hasil pertanian dan bahkan memangsa manusia. Hewan seram oleh masyarakat disebut Nian.
Makhluk pemangsa itu diyakini warga muncul pada hari pertama Tahun Baru penanggalan Tionghoa.
Agar selamat dari petaka Nian, warga pun rela memberikan sesajian yang diletakkan di depan pintu rumah masing-masing. Diyakini setelah memakan berbagai jamuan itu Nian akan segera pergi dan tidak mengganggu warga.
Suatu ketika, seorang penduduk menyaksikan Nian ketakutan dan lari menghindar dari seorang anak yang berpakian serba merah. Dari kejadian itu, penduduk desa akhirnya tahu kelemahan Nian.
Sejak saat itu, menjelang tahun baru penduduk rutin menggunakan dan menghiasi sekeliling pemukiman dan rumah penduduk dengan warna merah untuk menghindari bala bencana Nian.
Seiring perjalanan waktu dan perubahan zaman, warna merah dipercaya secara turun temurun merupakan warna keberuntungan dan tak pernah lepas dari setiap pagelaran tradisi Tionghoa.
Hingga saat ini warna merah masih terus mendominasi berbagai tradisi kebudayaan warga Tionghoa tak terkecuali perayaan Tahun Baru Imlek.