Alasan Politik Senior PDIP Hengkang, Perang Value of Merah Vs Value of Soekarno Terkuak!
- Istimewa
Siap –Politikus senior PDIP, Maruar Sirait, mengungkapkan alasan kontroversialnya keluar dari partai melalui kanal Youtube Total Politik.
Sirait menyatakan bahwa perbedaan pandangan terkait 'Value of Merah' dan 'Value of Soekarno' membuatnya mencari arah politik yang lebih sesuai.
Dalam wawancara eksklusif, Maruar Sirait menjelaskan.
"Saya merasa bahwa 'Value of Merah' dan 'Value of Soekarno' dalam PDIP sudah makin jauh. Saya mencari jalur politik yang lebih cocok dengan visi saya, yang menurut saya, adalah 'Another Soekarno Way'."
Pernyataan tersebut menarik perhatian banyak pihak, terutama di tengah persaingan politik yang semakin ketat. Sirait juga menyinggung tentang keputusannya mencari alternatif yang lebih sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya.
Dalam komentar terkait keputusannya, Maruar Sirait membagikan pengalamannya di kancah politik sejak awal keterlibatannya di PDIP.
Dia merinci kejadian tragis saat Bapaknya jatuh dan perjalanan ke Singapura untuk pengobatan.
Momen emosional ini menciptakan keterikatan yang mendalam antara dirinya dan Presiden Joko Widodo.
Politisi senior tersebut juga menjelaskan pertemuannya dengan Jokowi saat pengumuman pengunduran dirinya dari PDIP.
"Saya berbicara dengan Pak Jokowi, beliau bersikeras agar saya tetap tinggal, bahkan mengajak makan bersama. Itu menunjukkan kedekatan personal kita yang sudah lama," ujar Sirait.
Maruar Sirait menegaskan bahwa keputusannya keluar dari PDIP bukan tanpa pertimbangan matang.
Meskipun ia memahami adanya pihak yang tidak setuju, dia merasa perlu untuk mengikuti keyakinan dan nilai-nilainya sendiri.
Politisi Senior PDIP Maruar Sirait mengakhiri pernyataannya dengan mengatakan.
"Politik itu suci, membantu yang lemah, dan membela yang benar. Saya akan terus fokus membangun tradisi positif dan membantu yang membutuhkan, sesuai dengan ajaran orang tua saya."
"Saya yakin orang yang kredibel untuk bicara. Kami mau melantik anda karena ya alasan yang mereka punyalah dan itu kan adalah hak daripada presiden ya itu hak prerogatif dari Presiden kan menelantik pembantu-pembantunya kan gitu tapi ada pihak yang tidak ingin anda dilantik gitu."