Gelombang Ketegangan: Pedang Bahar Bin Smith Bermata Dua, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Habib bahar bin smith
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Beredar video kontroversial di media sosial menampilkan Habib Bahar bin Smith, Pimpinan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, mengangkat pedang bermata dua pada malam hari.

 

Dalam video tersebut, Habib Bahar terlihat marah-marah, mengacungkan pedang, dan mengancam untuk "potong-potong" orang yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap ponpes miliknya.

 

Unggahan akun @mozza_21 pada 12 Januari 2024, menyebutkan pemantik Bahar sebagai tersangka penyerangan tersebut. 

 

Habib Bahar dan puluhan santrinya bersiaga di halaman ponpes dengan senjata Pedang Bersiaga

 

“Ponpes habib Bahar bin Smith di serang preman,” tulis narasi unggahan.

 

Dalam video lain dari akun @kabarnegri, terlihat momen serupa ketika Habib Bahar mengangkat pedang bermata dua sambil duduk. Narasi unggahan menyebut ponpes Bahar diserang oleh preman, dan Habib Bahar menyerukan.

 

 "Mana, mau main-main? kita ajarin cara mainnya mereka. kita ajarin cara mainnya mereka. Tajul Alawiyyin ini, Allahuakbar,” teriak Habib Bahar.

 

"Tunggu aja, kita potong-potong mereka semua itu. Biasa potong-potong ayam kan, nah kali ini kita potong-potong orang,” ujar Bahar.

 

Seiring kontroversi ini, Panglima Ormas Adat Manguni, Andy Rompas, memberikan respons tegas terhadap tantangan Habib Bahar. 

 

Dalam postingan eksklusif di Facebook, Rompas menolak tuduhan dan menyatakan keberaniannya untuk menghentikan fitnah dan provokasi, mengajak Bahar berduel di Tanah Minahasa.

 

"Kami tidak mau Minahasa ada paham radikalisme, sejengkalpun, ingat itu," tulisnya.

 

Panglima Manguni juga menanggapi tantangan Habib Bahar dengan penuh semangat.

 

 "Woii Bahar bin Smith, kira ini daun pisang main kupas tapae tato. Dan bilang pa nn pe jongos. Itu babel Aldo jangan cuman cari pangung, saya Andy Rompas pantang mundur satu jengkal pun," tegasnya.

 

Andy Rompas mengajak Bahar berduel di Tanah Minahasa, menyatakan bahwa

 

" hanya Tuhan Yesus yang dapat membubarkan Manguni"

 

Kontroversi ini semakin memanas dengan ancaman dan reaksi tegas dari kedua belah pihak, menciptakan ketegangan yang menarik perhatian publik.