Isu Kubu Anies Ganjar Bergabung Makin Santer, Fahri Hamzah: Bentuk Kekecewaan Tak Rasional

Potret Fahri Hamzah
Sumber :
  • Instagram@partaigeloraid

Siap –Santernya kabar soal isu kubu pasangan calon presiden 01 Anies Baswedan dan 03 Ganjar Pranowo bergabung untuk melawan Prabowo di Pilpres 2024 jika berlangsung dua putaran mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Menanggapi soal isu tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gelora yang juga TKN Prabowo Fahri Hamzah mengatakan bahwa pihaknya mengajak dua kubu tersebut bergabung untuk mendukung pasangan calon presiden 02 Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Yang dua ini karena kecewa dan keduanya ini mau gabung. Kenapa tidak gabung saja mendukung pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran," ujarFahri Hamzah usai acara konsolidasi dan silaturahim relawan Prabowo-Gibran di Posko TKD Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), seperti dikutip Selasa 16 Januari 2024.

Menurut Fahri Hamzah isu paslon capres 01 dan 03 bergabung untuk melawan Prabowo di putaran kedua nanti merupakan bentuk kekecewaan dan kemarahan yang tidak rasional dan tidak layak menjadi pilihan rakyat.

"Karena itu kami mengimbau kepada semuanya mari bergabung di 02, kita tuntaskan Pemilu ini sekali putaran tanggal 14 Februari 2024, supaya kita menutup pintu bagi kemungkinan intervensi kekuatan asing dan kekuatan politik global yang ingin mengganggu stabilitas Indonesia," katanya.

Lebih lanjut Fahri Hamzah mengatakan, masyarakat Indonesia sudah mengalami perpecahan imbas dari Pemilu 2014 dan 2019.

Sebab pada saat itu masyarakat menjadi dua kelompok besar akibat pertarungan yang sangat keras pada dua pemilu sebelumnya.

Karenanya, kata Fahri, dalam desain rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi ini diharapkan dapat menghilangkan dua kutub ekstrem tersebut menjadi satu.

Bahkan saat ini masyarakat sudah bisa menerima pasangan Capres-cawapres Prabowo-Gibran untuk menghilangkan dua kutub ekstrem sebelumnya.

"Alhamdulillah ternyata ini makin lama makin membesar. Karena ada kesadaran rakyat menghilangkan ekstrem dari pemilu lama itu," katanya.

"Tapi rupanya mereka enggak mau kalah (kubu 01 dan 02), mereka mengabaikan fakta pada dasarnya mereka tidak bisa disatukan," sambungnya.

Bahkan Fahri menyebut, latar belakang dan semangat yang dibawa oleh kubu paslon AMIN dan Ganjar-Mahfud bukan membawa agenda nasional untuk kepentingan bangsa.

Sebab dua kubu tersebut hanya mendasarinya dengan kemarahan dan kekecewaan.

"Kalau Pak Prabowo dan Pak Jokowi konsepsional mereka bagaimana tentang menuju rekonsiliasi dalam penyatuan kabinet. Sementara yang dua ini karena kecewa saja, sekarang tiba-tiba yang kecewa ini mau gabung. Artinya dasar munculnya ini enggak kuat. Terus ngapain menjadi yang berbeda," katanya.

Untuk itu, lanjut Fahri, pihaknya kembali mengajak agar kedua kubu baik 01 dan 03 bergabung sehingga transisi kepemimpinan berjalan dengan damai, biaya murah, ongkos sosial murah dan tidak ada ketegangan setelah pemilu berakhir.

"Mari kita satukan bangsa menuju Indonesia Emas 2045," tandasnya.