Melki Sedek Ungkap Gibran Anak Muda Perusak Demokrasi, Mahasiswa Wajib Makzulkan Jokowi!

Tangkap layar
Sumber :
  • Youtube 2045TV

"Sebenarnya, senjanya demokrasi sudah dimulai di periode kedua. Banyak yang baru sadar akan poin-poin krusial dalam merawat demokrasi," ungkap Melki.

Diskusi kemudian bergeser ke keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pemilihan umur calon kepala daerah. 

Melki menilai keputusan tersebut tidak menguntungkan anak muda, malah menambah barrier to entry yang besar. Ia juga mencurahkan kekecewaannya terhadap pembatalan gugatan PSI terkait penurunan usia.

"Saya, sebagai anak muda, merasa tidak diuntungkan sama sekali. Keputusan MK justru membuat proses politik semakin rumit dan mahal," tutur Melki.

Diskusi ditutup dengan Melki menyoroti ketidaktahuan Gibran terkait reformasi. Ia menyebut pernyataan Gibran seperti "karbitan" pada zaman Orde Baru. 

 

Pembicaraan mengakhiri fokus pada pengetahuan politik anak muda, di mana Melki mengkritik ketidaktahuan sebagai sesuatu yang tidak dapat dibenarkan.