Khofifah Umumkan Dukungan ke Prabowo-Gibran Pasca Umrah, Permainan Politik Jawa Timur Kembali Panas!

Khofifah
Sumber :
  • Viva.co.id

SiapKhofifah Umumkan Dukungan ke Prabowo-Gibran Pasca Umrah, Permainan Politik Jawa Timur Kembali Memanas

Sepulang dari ibadah umrah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan kejutan besar di ruang VIP Bandara Internasional Juanda.

Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini mengumumkan dukungan kuatnya untuk pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Khofifah dengan tegas menyatakan kesiapannya menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas) untuk paslon nomor urut 02. 

Keputusan ini menimbulkan berbagai respons dari berbagai pihak. 

Pengamat Politik Ahmad Khoirul Umam mengungkapkan bahwa dukungan Khofifah akan menjadi pendorong signifikan dalam meningkatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Timur.

Umam menyoroti fakta bahwa Jawa Timur memiliki basis pemilih Nahdliyin yang signifikan, dan dukungan Khofifah dapat menjadi kunci konsolidasi kekuatan politik Nahdliyin untuk mendukung paslon tersebut. 

Menurutnya, Khofifah juga membuka peluang bagi tim sukses Prabowo-Gibran untuk meresap lebih efektif ke dalam basis pesantren.

Dukungan Khofifah ini juga diprediksi akan merumitkan mesin politik PKB yang mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). 

Umam menekankan tekanan yang semakin kuat terhadap PKB di basis NU, terutama ketika elit PBNU dianggap tidak sejalan dengan kepentingan politik Cak Imin.

Analisis Umam menyatakan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Timur saat ini relatif kompetitif, didukung oleh mesin politik kuat dari partai-partai seperti Gerindra, Demokrat, dan Golkar.

Terlebih lagi, pengaruh mantan politisi PKB yang sekarang mendukung pasangan tersebut semakin memperkuat posisinya di beberapa wilayah.

Dinamika politik Jawa Timur semakin rumit dengan pecahnya koalisi antara PDIP dan PKB, yang mewakili kekuatan politik abangan dan santri.

Meskipun demikian, Umam mengingatkan bahwa konstelasi politik Jawa Timur masih dinamis, dan momentum ke depan bisa dimanfaatkan oleh masing-masing paslon untuk mengonsolidasikan kekuatan politiknya.

Dalam perspektifnya, Jawa Timur menjadi medan pertempuran terbuka dalam Pilpres, dan paslon yang mampu menggabungkan mayoritas jaringan politik nasionalis dan politik santri memiliki potensi besar untuk memenangkan kontestasi tersebut di tingkat nasional.