Jurus Jitu Mentan Amran Dobrak Biang Kerok Masalah Pertanian di Indonesia

Mentan Andi Amran Sulaiman
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikakan, bahwa Kementan bertekad mewujudkan swasembada pangan, sekaligus mendongkrak kesejahteraan kaum tani di Indonesia. 

Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Atas dasar itulah, ia berharap agar para petani bersama-sama dengan penyuluh pertanian dapat terus meningkatkan produksi, serta produktivitas demi mendongkrak kesejahteraan para petani.

Demikian disampaikan Mentan Amran saat memberikan arahan pada acara Pertemuan Pembinaan Penyuluh Pertanian, dihadapan 5.000 orang peserta yang terdiri dari petani, penyuluh, Babinsa, pemilik kios pupuk, stakeholder pertanian di Kota Bandar Lampung, kemarin. 

Mentan Amran juga mengatakan, bahwa untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan jagung, Kementerian Pertanian (Kementan) bakal menaikan Biaya Operasional Penyuluh (BOP).

Adapun anggarannya disisir dari berbagai kegiatan yang ada di Kementan. Menurutnya, ini penting dilakukan, sebab penyuluh adalah ujung tombaknya pembangunan pertanian.

Hebatnya lagi, kenaikan ini adalah yang pertama sejak 8 tahun yang lalu. Mentan ingin para penyuluh pertanian dihargai layaknya seorang pahlawan.

"Bagi saya, para PPL (penyuluh pertanian lapangan) adalah pahlawan bangsa. Saya tahu perasaan dan kebutuhan mereka," katanya dikutip pada Kamis, 21 Desember 2023.

"Saya juga tahu perjuangan mereka mengantar Indonesia menuju lumbung pangan dunia. Karena mimpi besar kita adalah melanjutkan swasembada dan meningkatkan ekspor," sambungnya. 

Ia juga mengatakan, bahwa setelah keliling sebanyak 10 provinsi keluhan-keluhan yang disampaikan oleh petani dan penyuluh di antaranya susah menebus pupuk, irigasi tersier. Kemudian, BOP tidak naik selama 8 tahun. 

"Sederhana memang keliatannya, namun kalau kebijakan bermasalah maka itu lebih berbahaya daripada koruptor. Bahkan satu minggu setelah saya dilantik menjadi Mentan, saya langsung merubah Permentan No 10 Tahun 2022 sesuai dengan keinginan petani," ujarnya. 

Mentan Amran juga mengungkapkan bahwa saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja. Karena hampir semua negara menutup akses pangan bagi kebutuhan negara luar.

Selain itu krisis pangan akan menjadi krisis politik. 

"Maka itu saya ingin semua persoalan dapat diselesaikan satu persatu, termasuk persoalan pupuk dan juga cara pengambilannya. Karena sebelumnya selalu dikeluhkan dan dianggap rumit dengan menggunakan kartu tani," tuturnya.

“Kami ingin menyelesaikan persoalan pupuk dengan memutus kerumitan, jadi petani dapat mengambilnya hanya dengan menggunakan KTP saja," timpalnya lagi.

Sementara itu, dalam laporannya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kita diharapkan untuk menggenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung.

"Ini merupakan dukungan nyata atas peran penting penyuluh dan petani sebagai tonggak pembangunan pertanian. Tak kalah pentingnya adalah peran serta Babinsa," katanya.

Setelah ini Kementan melalui BPPSDMP melaksanakan Bimtek petani dan penyuluh pertanian serta Babinsa. 

Dedi menjelaskan, bimtek ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani serta Babinsa dalam peningkatan produksi padi dan jagung. "Khususnya di wilayah Lampung sebagai salah satu penyangga kebutuhan pangan nasional," tuturnya.

Terpisah, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menyampaikan bahwa Pemerintan Provinsi Lampung menyambut baik kegiatan ini. 

Menurutnya, untuk mewujudkan peningkatan produksi padi, beberapa hal yang perlu dilakukan, di antaranya melakukan percepatan tanam dengan mengoptimalkan lahan dengan melalui kegiatan Peningkatan Indek Pertanaman (PIP).

Kemudian, Perluasan Areal Tanaman Baru (PATB), Optimalisasi Peningkatan Indeks Pertanaman (OPIP) dan pemanfataan berbagai macam sumber air. 

Ia mengklaim, selalu memotivasi petani agar bergabung dalam keanggotaan Program Kartu Tani Berjaya agar petani mendapatkan kemudahan untuk mengakses kebutuhan usahanya, ujarnya.

Selama tahun 2023, upaya-upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Pusat dan Provinsi Lampung, di antaranya adalah dengan memberikan bantuan benih jagung hibrida, budidaya padi Biofortifikasi, budidaya ubikayu, Korporasi Perbenihan, bibit alpukat, bibit durian dan lain-lain. 

"Hal ini dilakukan untuk memotivasi petani dan penyuluh agar lebih meningkatkan kinerjanya guna mewujudkan produksi dan produktivitas yang optimal demi kesejahteraan petani," katanya. 

"Semoga melalui acara ini dapat memacu semangat kita bersama dan berkarya untuk meningkatkan sektor pertanian di Provinsi Lampung," sambung dia.

Acara Pembinaan Penyuluh Pertanian turut dimeriahkan dengan pameran produk-produk hasil unggulan pertanian oleh petani milenial, KWT, P4S, Pupuk Indonesia, Pusri, Bapeltan Lampung.

Kemudian, Dinas Pertanian Provinsi Lampung dan perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Dalam acara tersebut juga dilakukan pemberian bantuan berupa benih padi, jagung, alsintan pasca panen senilai Rp 181,5 miliar.