Mengenal Ulama Banten Sekaligus Jenderal Bintang Satu

KH Syam'un (dua dari kanan) bersama para pejuang Banten.
Sumber :
  • pontirtainfo.blogspot.com

Pada 1916, ia pun memutuskan untuk kembali ke tanah air, dan mendirikan Pesantren Citangkil.

Sembilan tahun kemudian, KH Syam'un melakukan modernisasi pendidikan serta membangun Madrasah Al Khairiyah.

Ia juga mendirikan Koperasi Boemi Poetra, Organisasi Kebangkitan Pemuda Islam, dan sekolah ala Belanda bernama HIS Al Khairiyah.

Karier Militer

Matia Madjiah dalam bukunya berjudul Dokter Gerilya (1993) menyebutkan pada masa penjajahan Jepang, KH Syam'un pernah mendapat pendidikan militer dan bergabung bersama Pembela Tanah Air (Peta).

Berkat kegigihannya, ia kemudian diangkat menjadi daidanco (komandan batalion).

Di masa pergerakan tersebut, tulis Matia, KH Syam'un merupakan salah satu pejuang yang militan dan gigih dalam menentang Belanda.