Gerindra Ungguli PDIP dalam Survei Elektabilitas: Coattail Effect Prabowo Subianto Membuat Perbedaan
- Sumber: tvonenews
"Meskipun Prabowo dan Gerindra pernah menjadi lawan politik Jokowi dan PDIP pada dua pemilu sebelumnya, keduanya memiliki sejarah persekutuan yang erat dan saat ini sama-sama memerintah," ujarnya.
Sejarah hubungan antara PDIP dan Gerindra juga mencakup jalinan koalisi yang menghadirkan Jokowi di pentas politik nasional pada tahun 2012.
Namun, seiring berjalannya waktu, kedua kekuatan politik ini mengambil jalan berseberangan.
Pemilihan Presiden 2014 dan 2019 mengubah dinamika politik, di mana Prabowo bergabung dalam pemerintahan Jokowi periode kedua, sementara Gerindra berubah dari oposisi menjadi pendukung pemerintah.
Kenaikan elektabilitas Prabowo juga didukung oleh dukungan dari partai-partai besar, seperti Golkar dan Demokrat yang bergabung ke kubu Prabowo.
Dengan konsolidasi ini, Gerindra mengintip peluang untuk menjadi partai terkuat, mengalahkan PDIP.
Hal ini menjadi tantangan serius bagi PDIP yang bertekad untuk mencetak hattrick atau memenangkan pemilu tiga kali berturut-turut pada Pemilu 2024.