Anak Usaha Kemenkeu Lebarkan Sayap Bisnis Properti di Kota Depok: Potensinya Besar

PT Karabha Digdaya lebarkan sayap properti di Kota Depok
PT Karabha Digdaya lebarkan sayap properti di Kota Depok
Sumber :
  • siap.viva.co.id

Siap – Kota Depok nyatanya masih menjadi magnet tersendiri bagi para pelaku bisnis berbasis properti. Hal itu dibuktikan dengan seiring pesatnya ketersedian hunian di daerah penyanggah Jakarta tersebut. 

Salah satunya adalah Cluster Umma Arsa, di Jalan Lingkar Kebayunan, Kecamatan Tapos, Kota Depok. 

Hunian dengan gaya modern minimalis itu merupakan karya PT Karabha Digdaya, salah satu anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. 

Proyek ini sekaligus menandai debut PT Karabha Digdaya sebagai developer mandiri di sektor properti.

Direktur Utama PT Karabha Digdaya, Trisnadi Yulrisman mengungkapkan rasa bangganya atas peluncuran ini.

"Jadi hari ini adalah Grand Launching dari Umma Arsa. Ini proyek pertama kami untuk menjadi developer mandiri," katanya dikutip pada Selasa, 27 Mei 2025.

Trisnadi menjelaskan, Umma Arsa berdiri di atas lahan seluas sekitar 1,1 hektar dengan total 61 unit rumah yang akan dibangun. 

Nantinya akan tersedia tiga tipe rumah yaitu tipe 51 mulai dari Rp950 juta, tipe 70 di kisaran Rp1,2–1,3 miliar, dan tipe 90 mencapai Rp1,5–1,6 miliar.

"Mayoritas unit yang kami bangun adalah tipe 90. Ada sekitar 30 unit, sisanya terbagi untuk tipe 70 dan 51," ujarnya.

Menurut Trisnadi, selain fokus pada hunian, PT Karabha Digdaya juga menghadirkan beragam fasilitas pendukung.

"Fasilitas lainnya itu seperti tuang komunal, taman bermain, ruang terbuka hijau (RTH), keamanan 24 jam, dan utilitas bawah tanah tanpa kabel menggantung," ucapnya.

Trisnadi menyebut, aktivitas pemasaran telah dimulai sebelumnya. Dua unit rumah sudah terjual, dan dua rumah contoh dari tipe 70 dan 90 telah dibangun dan ditampilkan.

"Target kami tahun ini minimal menjual dan membangun 16 unit terlebih dahulu," katanya.

Lebih lanjut, Trisnadi menuturkan, PT Karabha Digdaya memilih menyasar segmen menengah (mid-end), sebuah pasar yang dinilai stabil berdasarkan pengalaman masa pandemi.

"Saat Covid lalu, rumah menengah dan MBR masih tetap laku. Ini jadi alasan kami fokus ke pasar menengah," ujarnya.

Menanggapi daya beli masyarakat yang sedang fluktuatif atau cenderung menurun, Trisnadi menerangkan, pihaknya optimistis terhadap permintaan hunian di Depok yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.

"Depok memiliki potensi besar. Ditambah lagi, di ruang usaha kami yang lain juga memiliki mitra lapangan golf yang membuka banyak lapangan kerja," ujarnya.