BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem 13 Mei 2025: Hujan Deras dan Angin Kencang Ancam 6 Provinsi

- Siap.viva/istockphoto
Siap – Cuaca ekstrem kembali mengintai sejumlah wilayah di Indonesia.
Warga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan deras dan angin kencang yang bisa mengganggu aktivitas harian hingga menimbulkan bencana.
Peringatan ini dikeluarkan langsung oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk periode Selasa, 13 Mei 2025.
Dalam rilis resminya, BMKG menetapkan enam provinsi berada dalam status siaga, yaitu wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat.
Enam provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
“Kesiapsiagaan adalah kunci untuk beradaptasi terhadap prediksi bencana hidrometeorologi dan cuaca ekstrem,” tulis BMKG dalam keterangannya yang diterbitkan pada Senin, 12 Mei 2025.
Selain itu, puluhan wilayah lain masuk dalam kategori waspada, yakni berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat.
Curah hujan yang tinggi dapat memicu genangan, banjir bandang, tanah longsor, hingga pohon tumbang.
Daftar Wilayah Kategori Siaga (Hujan Lebat – Sangat Lebat):
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Daftar Wilayah Kategori Waspada (Hujan Sedang – Lebat):
Aceh
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Riau
Sumatra Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Banten
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat Daya
Papua Barat
Papua Pegunungan
Papua Selatan
Sementara itu, BMKG juga memperingatkan adanya potensi angin kencang yang bisa membahayakan aktivitas luar ruang, terutama di dua provinsi: Aceh dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
BMKG menjelaskan bahwa pemetaan peringatan ini disusun berdasarkan nilai akumulasi curah hujan harian tertinggi di masing-masing provinsi.
Untuk itu, masyarakat diminta untuk tidak lengah dan tetap memantau perkembangan prakiraan cuaca harian.
Langkah antisipatif sangat dianjurkan.
Misalnya, dengan membersihkan saluran air, memangkas pohon rawan tumbang, serta menghindari bepergian saat hujan deras atau angin kencang melanda.
Warga juga disarankan untuk mengecek pembaruan informasi melalui aplikasi atau media sosial resmi BMKG guna mengantisipasi dampak cuaca ekstrem sejak dini.