Update Polemik SDN Utan Jaya yang Digembok, Wakil Walikota Depok: Mulai hari ini akan dijaga Sampai....

- Istimewa
Siap –Gembok Sekolah Dasar Negeri (SDN) Utan Jaya Kelurahan Pondok Jaya Kecamatan Cipayung Depok akhirnya dibongkar.
Pembongkaran tersebut dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan dikawal langsung oleh TNI - Polri serta SatPol PP guna memastikan proses kegiatan belajar (KBM) siswa dapat berjalan dengan baik aman dan nyaman.
"Atas perintah Pak Wali Kota, sudah dilakukan pembongkaran. Kami pastikan siswa dapat belajar dan kemudian masuk sekolah, terlebih saat ini sudah masuk masa ujian sekolah," ungkap Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah kepada awak media, dikutip Jumat 9/5/2025.
Terkait status kepemilikan lahan kata Chandra, Pemkot Depok telah melakukan upaya hukum atas kejadian penyegelan SDN Utang Jaya ke Polres Metro Depok.
Soal status kepemilikannya, lanjut Chandra Rahmansyah, pihaknya akan menempuh jalur hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Silakan digugat di Pengadilan, kami juga punya bukti-bukti suratnya," jelasnya. Lebih lanjut, Chandra mengungkapkan, Satpol PP akan melakukan penjagaan dan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan kondusif.
"Mulai hari ini akan dijaga sampai perkara ini berproses. Semoga kegiatan belajar mengajar tetap kondusif," pungkasnya.
Salah seorang yang mengaku sebagai ahli waris lahan SDN Utan Jaya, Muchtar mengklaim, pihaknya sudah lama melayangkan surat gugatan sesuai prosedur namun tak pernah digubris.
"Di gembok ini intinya kami sudah melakukan secara surat, prosedur namun tidak pernah dihargai," katanya kepada awak media seperti dikutip Kamis 8/5/2025.
Bahkan, Muchtar juga mengklaim, keluarganya sudah sering dipanggil Dinas Pendidikan Kota Depok dengan janji, mereka siap bayar lahan SDN Utan Jaya.
"Saya bilang dibayarkan saja tanahnya. Karena apa? Mereka sudah membuat lapar keluarga saya," tuturnya.
"Mereka sudah bikin sengsara keluarga saya, karena perjalanan selama 35 tahun, dari tahun 90 tidak pernah keluarga kami mendapatkan apa-apa," sambungnya.
Muchtar juga mengelukan, sikap Disdik Depok yang menurutnya tidak pernah memberi perhatian. Padahal, ia dan keluarga telah menjaga sekola itu selama 24 jam steiap hari.
"Kami tidak pernah diberikan apa-apa, sedangkan ini hak kami." katanya. Disisi lain, Muchtar menyadari, bahwa pendidikan penting untuk generasi bangsa.
"Kita ambil cara yang terbaik untuk menyelamatkan umat, masyarakat yang bersekolah sebaiknya sudah dibayarkan saja tanahnya, kan gitu, kalau mau ada upaya baik," imbuhnya.