Jadi Sorotan, Ini Kata Felix Iryantomo Soal CFD di Jalan Margonda Depok, Harus Jelas Tujuan Utamanya Apa?

Potret kolase Felix Iryantomo
Potret kolase Felix Iryantomo
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Pelaksanaan kegiatan Hari Bebas Kendaraan atau Car Free Day (CFD) di Jalan Margonda Depok pada Minggu 4 Mei 2025 menuai sorotan berbagai pihak.

Diketahui, CFD yang baru pertama kali diberlakukan di Jalan Raya Margonda dari mulai pertigaan tugu jam hingga pertigaan Jalan Juanda, arah Jakarta dari mulai pukul 06:00 WIB hingga pukul 09:00 WIB disambut antusias oleh masyarakat.

Namun menurut Peneliti senior bidang transportasi, Inisiatif Startegis Transportasi (INSTRAN) Felix Iryantomo, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok harus jelas tujuannya, apalagi menggunakan kata Car Free Day atau CFD.

"CFD yang dilakukan di Jalan Margonda Raya ini tujuannya untuk apa? Karena tujuan dari CFD sendiri itu sangat jelas," ungkapnya kepada siap.viva.co.id melalui sambungan telpon, Minggu 4 April 2025.

Lebih lanjut Felix mengatakan bahwa jika berbicara esensi dan tujuan dari CFD ini kan sudah jelas, yakni upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di area tertentu pada hari atau waktu tertentu dan untuk meningkatkan kualitas udara, mengurangi kemacetan, dan mendorong gaya hidup sehat.

Artinya, kata Felix, tujuan pelaksanaan CFD ini membantu mengurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor, sehingga kualitas udara menjadi lebih baik.

Selain itu, dengan membatasi penggunaan kendaraan bermotor, kemacetan di area CFD juga berkurang, membuat lalu lintas menjadi lebih lancar.

"Jika melihat dari aturan dan petunjuk pelaksanaan serta teknis CFD kan sudah jelas ya, pastinya Walikota Depok beserta jajaran pun pastinya sudah mengetahui itu," katanya.

Untuk itu lanjut Felix, perlu dipertanyakan sebenarnya apa tujuan utama dari pelaksanaan CFD ini, karena jika melihat dilapangan, esensi dari CFD nya sendiri belum terlihat.

"Jadi kegiatan itu hanya terlihat sebagai acara penutupan jalan dan berkumpulnya masyarakat melakukan kegiatan di hari libur saja," katanya.

Namun demikian, Felix sendiri mengapresiasi kebijakan dari Walikota Depok Supian Suri yang berani mengambil resiko untuk membuat gebrakan di Kota Depok dengan mengadakan kegiatan yang disebut CFD di Jalan Margonda.

"Sebenarnya, niat dari Pak Walikota sudah bagus, beliau ingin memberikan yang terbaik untuk warganya, tapi niat baik itu harus jelas tujuan akhirnya, artinya, dampak sebelum adanya CFD dan sesudah harus terlihat," katanya.

Lebih lanjut Felix mengatakan, jika kegiatan CFD ini terus bakal dilakukan, kedepannya harus ada evaluasi menyeluruh, dari mulai aturan sampai teknis pelaksanaan agar sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) harus lebih berperan aktif, karena peran Dishub untuk dalam kegiatan CFD ini sangat vital mengingat lokasi yang digunakan merupakan jalan utama yang ada di Depok," pungkasnya.

Sementara itu, Walikota Depok Supian Suri disela sela kegiatan CFD mengatakan bahwa dirinya mengakui Car Free Day (CFD) di Jalan Margonda memang belum idela dan perlu dilakukan evaluasi.

"Kita akan mengevaluasi nanti setelah ini, sebelum car free day pekan depan untuk mengevaluasi apakah terhadap pelaksanaan hari ini. Memang kita belum pada konsep yang ideal ya, pertama infrastruktur kita juga tidak seideal Jakarta," ujarnya kepada awak media di Balai Kota Depok.

Meski begitu, kata Supian, CFD harus dimulai untuk kegiatan olehraga warga dan ini diharapkan bisa menjadi semangat serta ajang silaturahmi.

"Yang kedua kita nggak akan bisa memulai kalau seandainya kita menunggu pada posisi ideal. Makanya kita hari ini kita mencoba seperti apa, sedikit banyak buat saya," katanya.

Tak hanya itu, Supian Suri juga mengaku telah mencatat yang menjadi bahan untuk evaluasi dalam kegiatan CFD hari ini Ia juga mengatakan bahwa idealnya CFD digelar sejak pukul 06.00 hingga 14.00 WIB.

Kemudian digelar dari dua sisi jalur yang crowded.

"Kalau memang ideal pertama dari sisi waktu, durasinya harus dari jam 6 sampai jam 2 kemudian dari sisi jalur jalan. Kalau dari tempat ini sudah masuk kategori yang karena indikatornya harus di jalur yang selama ini crowded atau kemacetan bukan di jalur yang memang selama ini kosong," katanya.

CFD sendiri kata Supian, digelar di jalan yang crowded untuk mengurangi polusi udara, namun ia mengaku hal itu belum bisa diterapkan di Jalan Margonda Raya.

"Karena memang tujuan utamanya bagaimana polusi udara bisa terkurangi dengan kegiatan ini. Itu menjadi salah satu hal yang menjadi syarat dari sisi waktu, dari sisi alternatif jalan kita belum punya juga banyak alternatif," ungkapnya.

"Jadi sekali lagi saya menerima masukan, kritikan terhadap pelaksanaan ini. Tapi izinkan kita memulai ini mudah-mudahan insya Allah tahap demi tahap kita akan mencapai yang kondisi ideal ya," pungkasnya.