Pengamat Ungkap Rahasia Acara Makan Siang Jokowi dan Capres 2024: Rekonsiliasi atau Pencitraan ?
- Siap.Viva.co.id sumber tvonenews.com
Menurut Jokhanan, pertemuan antara pemimpin politik yang berasal dari kubu berseberangan atau partai yang berbeda adalah hal yang umum, bahkan terjadi di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat.
Dia mengambil contoh pertemuan antara Presiden terpilih Donald Trump dan pesaingnya, Hillary Clinton, setelah pemilu 2016. Langkah ini dilakukan untuk menunjukkan persatuan setelah pemilu yang sengit.
Di Amerika, anggota Kongres dari partai yang berbeda terkadang bekerja sama dalam isu-isu tertentu, seperti RUU reformasi imigrasi yang melibatkan anggota Kongres dari kedua partai, Partai Demokrat dan Partai Republik.
Namun, persepsi masyarakat terhadap pertemuan semacam ini sangat tergantung pada konteks politik, perilaku pemimpin yang terlibat, dan hasil dari pertemuan tersebut.
Dalam banyak kasus, pertemuan semacam ini dapat membantu meredakan ketegangan politik dan membangun persepsi bahwa ada dialog bahkan kerja sama di antara berbagai pihak, tetapi hasilnya akan bergantung pada bagaimana pertemuan tersebut dijalankan dan apakah janji-janji atau kesepakatan konkret diikuti dengan tindakan yang konsisten.
Dalam konteks pertemuan Presiden Jokowi dengan tiga Capres 2024, mungkin ada opini yang dibangun bahwa mereka tidak sedang bersitegang.
Namun, terdapat tudingan terhadap Presiden Jokowi terkait gagasan jabatan presiden tiga periode dan politik dinasti.