Oknum Kepala Dinas di Halmahera Barat Diciduk Polisi Gegara Diduga Lakukan Penganiayaan

Potret ilustrasi
Sumber :
  • Istimewa

Aspirasi yang disampaikan Hardi warga yang dipukuli itu terkait kelangkaan minyak tanah di Halmahera Barat.

"Saya datang sendiri untuk aksi di Kantor Perindagkop, karena minyak tanah langka."katanya kepada wartwan seperti dikutip Tribun Ternate Kamis 9/1/2025.

"Jadi ada yang jual dengan harga tinggi, Rp9.000 sampai Rp10.000 per liter," sambungnya. Ia membawa megafon dan memasang spanduk berisi aspirasinya.

Namun, spanduk tersebut dilepas oleh seorang staf.

"Saya sampaikan kalau aksi ini saya sendiri jadi jangan buka spanduk, karena saya di sini hanya menyampaikan aspirasi," terangnya.

"Tapi setelah saya tempel spanduk itu Kadis perintah stafnya copot, saya hadang dan dari situ Kadis dan staf pukul saya," pungkasnya.

Usai kejadian tersebut, Hardi langsung membuat laporan ke kantor polisi terdekat.