Insinerator di TPS Sukmajaya Diprotes Warga, Anom: Itu Akibat Pemkot Depok Ngawur
- Istimewa
"Sesak nafas kami, semua yang berada di sini merasa hidungnya tersumbat, matanya perih, batuk. Semua kita merasakan dan baunya pun menyengat," katanya.
Andri menambahkan, polusi udara akibat insinerator tersebut berdampak bagi empat RW. Seperti RW 06, 08, 28 dan RW 29 yang terdapat ribuan penduduk.
"Ini dibakarnya dari pagi sampai malam, ada videonya. Itu asap itu masih ngebul dan banyak. Bayangin itu buat kami. Tidur pun kami nggak tenang," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Yayasan Governansi Nusantara Emas yang juga Pakar dan Praktisi Pertanian Ramah Lingkungan/Pertanian Organik serta pemerhati lingkungan Anom Wibisono mengatakan bahwa memang keberadaan insenerator di tengah pemukiman itu adalah sesuatu hal yang ngawur.
Karena kata Anom, dampak yang dihasilkan oleh alat tersebut pastinya akan dirasakan oleh warga aekitar yang radiusnya tidak jauh dari TPS.
"Ngawur, harusnya Pemkot Depok dalam hal ini melakukan kajian mendalam sebelumnya agar tak terjadi penolakan seperti ini," kata Anom.
Lebih lanjut Anom menuturkan, dirinya tak menampik bahwa insenerator ini adalah salah satu alat untuk menangulangi permasalahan sampah.