Eks Napiter Ajak Komunitas Mantan Anggota Jamaah Islamiyah jaga Kondusifitas Nataru

Eks Napiter Ajak Komunitas Mantan Anggota JI Jaga Kondusifitas Nataru
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Mantan narapidana kasus terorisme (napiter) mengajak semua pihak terutama umat Islam, menjaga kondusifitas perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Hal ini demi terjaganya kerukunan bangsa.

"Kita harus menjaga kerukunan sesama anak bangsa," ujar Ustadz Roki Apris Dianto alias Atok, di sela-sela kajian yang digelar di Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 15 Desember 2024.

Keamanan dan ketertiban di masyarakat, menjelang Nataru, menurut dia harus dijaga bersama-sama. Sebab walau terdapat berbagai perbedaan di masyarakat, tetaplah pada akhirnya semua satu bangsa dan negara.

"Kita satu negeri satu bangsa, bangsa Indonesia," ucapnya.

Lebih lanjut, ia juga menanggapi konflik yang terjadi di Timur Tengah (Timteng). Utamanya setelah rezim Bashar al-Assad di Suriah, terguling. Ia mengajak umat Islam, utamanya eks napiter maupun para jihadis, agar tak menyikapinya secara berlebihan.



"Apa pun yang terjadi di sana kita jangan euforia. Toh itu terjadi di wilayah sana," ucapnya.

Ia berharap konflik-konflik di Timur Tengah maupun Suriah, tak dibawa ke Indonesia. Sebab jika tidak, yang rugi nantinya bukan hanya segelintir pihak yang berkonflik, tapi seluruh rakyat dan bangsa Indonesia.

"Satu wilayah itu kalau terjadi perang itu yang susah bukan satu orang, tapi seluruh negeri, anak-anak kita, semua akan susah," tutur Ustadz Roki.

"Makanya kita ikuti arahan pemerintah, apa yang pemerintah sampaikan itu yang kita ikuti, itu yang kita terima," sambungnya.

Lebih lanjut, ia mengajak eks napiter maupun komunitas mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) untuk terus belajar. Sehingga dengan begitu, mereka akan berpeluang mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai berbagai hal, termasuk keagamaan hingga kebangsaan.

"Mari senantiasa belajar, untuk terus belajar. Orang kalau berhenti belajar terus dia akan mendapatkan pencerahan," tandasnya.