Lembaga Kajian Nawacita Ungkap Cara RI Keluar dari Krisis Likuiditas Akibat Rusia vs Ukraina

Ilustrasi konflik Rusia vs Ukraina
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Ketua Umum Lembaga Kajian Nawacita, Samsul Hadi menyakini, bahwa  Indonesia mampu menjembatani komunikasi politik antara Rusia dan Ukraina di tengah konflik bersenjata berkepanjangan.  

Samsul berharap, Presiden RI, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka bisa turut serta menurunkan tensi perang Rusia-Ukraina.

Menurutnya itu penting, agar ekonomi dunia kembali stabil.

“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini selalu di atas Rp15.000 per dolar AS. Ini angka yang sangat tinggi,” katanya dikutip pada Rabu, 20 November 2024.

Dalam perkembangan perang Ukrainia dengan Rusia, Amerika berkenan menggunakan jalan damai lewat negara ketiga. 

“Misalnya saja, Indonesia,” ujar Samsul.

Ia berpendapat, bahwa keinginan damai ini sebenarnya sudah terlihat ketika empat bulan sebelum Pilpres Amerika, ada dukungan penuh terhadap Donald Trump. 

Terbukti, pada 16 November 2024, Donald Trump menghubungi Presiden Ukraina, Zelensky untuk segera menghentikan perang. 

Lantas bagaimana cara Amerika memastikan bahwa mereka percaya bahwa Malaysia-Indonesia bersama ASEAN adalah umpan menarik bagi keterjepitan posisi Russia-China? 

Samsul mengungkapkan, pada saat ini telah terjalin  komunikasi yang baik dengan Jokowi-Prabowo untuk turut serta pada inisiatif Amerika, lewat Keppres 14/2024 satgas FATF dan Keppres 21/2024 Satgas Anti Judi Online (Judol). 

Lewat inisiatif pembubaran sejumlah perusahaan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Jokowi-Prabowo pun turut pada saran mempertahankan Sri Mulyani. 

Pada saat yang simultan, Prabowo-Gibran dan Gubernur Bank Indonesia (BI) telah bertemu membahas surat penjaminan utang negara RI setara plafon IDR 10,000 trillion tertanggal 14 Agustus 2024.  

Lembaga Kajian Nawacita, Goen (kiri) dan Samsul Hadi

Photo :
  • Istimewa

Inisiatif tersebut telah dibicarakan lewat Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) pada 6 November 2024. 

"Maka dengan berbekal penjaminan utang ke WB tersebut, Jokowi-Prabowo secara simultan bertemu dengan Putin untuk segera latihan gabungan perang Rusia-Indonesia," tuturnya.

Kemudian, setelah dilantik, Prabowo langsung bertemu Presiden Tiongkok, Xi Jinping membuka perdagangan dan investasi China-Indonesia. 

Atasi Nilai Tukar

Direktur Nawacita Social Initiative, Goenardjoadi Goenawan menilai, perang Ukraina-Rusia yang tak kunjung kelar ini telah membuat sejumlah negara kesusahan likuiditas. 

“Ini termasuk Indonesia,” katanya.

Karenanya, Indonesia bisa mengatasi dengan terus mempererat hubungan dagang dengan China.

Selain itu, kata Goenawan, Indonesia bisa mengajukan jaminan utang negara sebesar Rp10.000 triliun kepada Bank Dunia.

Dalam catatan BI, utang luar negeri Indonesia pada Agustus sebesar US$425,1 miliar atau tumbuh 7,3 persen (yoy).

"Posisi utang luar negeri ini dipengaruhi oleh faktor pelemahan mayoritas mata uang global, termasuk rupiah," katanya.