Wali Kota Depok Mohammad Idris Tidak Rela Qori yang Sudah di Bina Jadi Juara Diambil Daerah lain

Mohammad Idris secara resmi membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)
Sumber :
  • Depok.co.id

SiapMohammad Idris secara resmi membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIII tingkat Kota Depok Tahun 2023 di Alun-Alun Kota Depok, Selasa (24/10/23). Pembukaan ditandai dengan pemukulan bedug oleh Wali Kota Depok.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengamini masih adanya pihak-pihak yang menginginkan kemenangan dengan menggantungkan qori (pelantun Al Quran) yang memang sengaja dibayar untuk memenangkan perlombaan MTQ tingkat daerah.

Dirinya menjelaskan praktek menggunakan orang bayaran seringkali terjadi dalam kejuaran MTQ dan peraturan terkait hal tersebut Mohammad Idris mengungkapkan masihnya abu-abu, boleh nggak boleh karena tidak ada larangannya, akan tetapi Idris memastikan jika Depok tidak melakukan hal tersebut.

"Ada aja gitu, ada aja. Ya memang itu nggak ada aturannya. Boleh nggak boleh, nggak ada aturannya dari pusat," katanya saat membuka kejuaran MTQ tingkat Kota Depok pada Selasa, 25 Oktober 2023.

Untuk memitigasi dan meminimalisir kecurangan di lapangan pemerintah kota Depok melakukan pengecekan kartu identitas peserta sesuaikah alamat peserta atau malah berbeda.

 "Ikhtiar manusianya begitu. Jadi sesuaikan pesertanya ber KTP kecamatan masing-masing. Itu ikhtiar manusianya ya. Mudah-mudahan jujur," ujar Idris.

Pihaknya juga telah memastikan bahwa para peserta sudah di seleksi oleh panitia Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang diselenggarakan kota Depok "Iya sudah dicek oleh panitia," pungkasnya.

Idris berharap, dari kejuaran MTQ XXIII tingkat Kota Depok tersebut adanya bibit-bibit berpotensi yang bakal menjadi wakil untuk mengikuti MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat.

"Secara moral spiritualnya ini jadi motivasi, pendorong, jangan sampai kita dibilang kaumnya nabi yang meninggalkan Al Quran," jelasnya.

Terkait reward bagi para qori, Idris menjelaskan belum dapat nya pemerintah Depok memberikan beasiswa Pendidikan bagi mereka, akan tetapi memberikan peluang untuk mereka bisa menjadi bagian daripada dewan juri.

"Tapi dari sisi memberikan penghargaan moral, psikologis mereka, mereka bisa pindah naik kelas gitu. Yang tadinya peserta sudah berkali-kali, sampai provinsi, bisa menjadi bagian daripada dewan juri, maka dewan juri juga harus ada regenerasi," katanya.

Kemudian, Idris juga berjanji, dirinya akan menyiapkan dukungan dari sisi penganggaran, tidak hanya pada saat kejuaran diadakan tapi juga adanya pembinaan dari awal.

"Khususnya ada TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) ini yang mudah-mudahan bisa kita tingkatkan, kita perbaiki dari sisi penganggaran MTQ yang tidak hanya penganggaran pada saat kegiatan MTQ, tapi ada pembinaan dari awal." kata Idris

Idris menyinggung bahwa Kota Depok belum perna menjadi juara nasional sering kali perwakilan dari Kota Depok tersingkir di 15 besar.

"Kalau tingkat provinsi memang kita belum sempat menjadi juara umum, ya paling pernah jadi 10 besar, tapi seringkali sih 15 besar," tuturnya.

Dirinya juga mewanti-wanti bahwa kejujuran harus tegak lurus, idris khawatir qori yang telah di bina di Kota Depok di comot oleh daerah lain.

"Kejujuran itu maksudnya jangan sampai qori yang sudah kita bina di sini jadi juara tapi diambil di negeri lain, diambil daerah lain, jangan sampai begitu,

" katanya. "Kita bukan tarkam. Kita ini adalah prestasi membaca Al Quran," sambungnya.