Manfaatkan Tanaman Liar, Hayu Dyah Patria Dianugerahi Penghargaan SATU Indonesia Awards

Hayu Dyah Patria, penerima SATU Indonesia Awards 2011
Sumber :
  • viva.co.id

SIAP VIVA –Berdedikasi melalui pemanfaatan tanaman liar Hayu Dyah Patria dianugerahi penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra pada Tahun 2011 . Penghargaan ini didapatkan oleh Hayu melalui kerja keras dan inovasi.

Di tengah permasalahan gizi yang kerap melanda masyarakat pedesaan di Indonesia, seorang perempuan bernama Hayu Dyah Patria dari Jawa Timur hadir membawa perubahan.

Berbeda dari pendekatan konvensional yang menitikberatkan solusi gizi pada bahan pangan komersial, Hayu memilih untuk memanfaatkan tanaman liar sebagai alternatif pangan bernutrisi tinggi.

Dalam prosesnya, Hayu berhasil mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan tanaman liar, yang sering kali diabaikan, namun memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan dan ketahanan pangan.

Berkat kegigihannya, pada tahun 2011, Hayu mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra, yang mengakui upayanya dalam meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat melalui solusi kreatif dan berkelanjutan.

Sadar Potensi Tersembunyi dalam Tanaman Liar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas penduduk miskin di Indonesia berada di pedesaan, di mana keterbatasan akses terhadap bahan pangan bergizi sering kali menjadi kendala utama seorang aktivis lingkungan.

Mulai menyadari bahwa banyak tanaman liar di sekitar pedesaan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi, seperti bayam duri, kenikir, dan daun jelatang. Tanaman-tanaman ini, meskipun dianggap sebagai gulma atau tumbuhan liar, sesungguhnya kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk kesehatan.

Sebagai contoh, daun jelatang diketahui mengandung zat besi tinggi yang bermanfaat bagi penderita anemia dan juga dapat meningkatkan produksi ASI bagi ibu menyusui.

Pengetahuan menaat tanaman liar inilah yang ingin Hayu sebarkan ke masyarakat. Dengan pemanfaatan yang tepat, tanaman-tanaman ini dapat menjadi alternatif pangan yang murah dan mudah didapat, bahkan di daerah yang sulit dijangkau pasokan pangan bergizi dari luar. Edukasi Masyarakat: Memanfaatkan Potensi Tanaman Liar.

Dengan tekad yang kuat, Hayu mulai terjun ke desa-desa di sekitar Jawa Timur, mengajak masyarakat untuk mengenali, mengolah, dan memanfaatkan tanaman liar sebagai sumber pangan alternatif. Melalui berbagai pelatihan dan demonstrasi, Hayu mengajarkan cara membedakan tanaman liar yang layak konsumsi dan metode pengolahan yang tepat agar kandungan gizinya tetap terjaga.

Salah satu tantangan terbesar Hayu adalah mengubah pandangan masyarakat yang sering kali menganggap tanaman liar sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat atau bahkan berbahaya.

Untuk itu, ia menggunakan pendekatan yang sederhana dan praktis, seperti membuat masakan sehari-hari dari tanaman liar.

Dengan cara ini, masyarakat bisa langsung melihat dan merasakan manfaat tanaman liar, bukan hanya sebagai teori, tetapi sebagai makanan lezat yang dapat dihidangkan di meja makan mereka.

Di Desa Jombang, misalnya, Hayu memperkenalkan berbagai resep sederhana berbahan dasar tanaman liar. Ia menunjukkan bahwa tanaman seperti genjer dan bayam duri bisa diolah menjadi sayur tumis atau lalapan yang tak kalah enaknya dari sayuran komersial.

Melalui langkah-langkah ini, Hayu berhasil membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya diversifikasi pangan. Keberhasilan dan Apresiasi: SATU Indonesia Awards 2011

Upaya Hayu yang tanpa kenal lelah akhirnya mendapatkan apresiasi besar pada tahun 2011.

Hayu berhasil meraih SATU Indonesia Awards dari Astra, yang diberikan kepada individu atau kelompok yang berkontribusi nyata dalam memajukan masyarakat melalui inovasi dan kerja keras.

Penghargaan ini tidak hanya menjadi pengakuan atas dedikasi Hayu dalam memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman liar, tetapi juga mendorongnya untuk terus memperluas cakupan misinya ke desa-desa lain di Indonesia.