Kisah Siti Salamah, Pelita Harapan Kaum Pemulung Pondok Aren
- Istimewa
Siap – Di balik kerasnya kehidupan di lingkungan pemulung Warung Jengkol, Pondok Aren, Tangerang Selatan, ada sosok perempuan tangguh pembawa harapan bagi sejumlah anak di sana.
Ia bernama Siti Salamah, wanita muda yang mendedikasikan dirinya membawa sistem pendidikan bagi anak-anak di wilayah kumuh Pondok Aren.
Siti Salamah, seorang pejuang pendidikan tanpa pamrih, telah merangkul kehidupan anak-anak pemulung dan ingin mengubah takdir mereka.
Kisahnya bukan hanya tentang perjuangan melawan kemiskinan, tetapi juga tentang keteguhan hati dan cinta yang tulus kepada sesama manusia.
Aksi kemanusiaan yang dilakukan Siti Salamah berawal pada tahun 2015 lalu. Ia mencoba memulai langkah kecil yang kemudian mengubah banyak kehidupan pemulung di Pondok Aren.
Saat itu, dia menyaksikan kondisi memilukan anak-anak pemulung di Warung Jengkol yang sering kali harus bekerja, membantu orang tua mengais rezeki di tumpukan sampah ketimbang belajar di sekolah.
Mereka, kata Siti, seharusnya berada di ruang kelas bukan justru berada di tempat-tempat yang berdebu dan kotor, mengabaikan pendidikan karena tuntutan ekonomi yang berat.
Siti mencoba memberanikan diri untuk masuk ke daerah tersebut untuk menemui pemimpin bos lapak tersebut. Namun, ada rasa takut dan khawatir.
Siti takut terjadi hal buruk pada dirinya.
Namun, tak disangka, pintu justru terbuka lebar bagi Siti. Bos lapak dan warga di lokasi menyambut dia dengan cukup baik.
"Itu aku benar-benar nekat dari tempat kerja di Bintaro. Jalan ke sana berdoa terus. Jujur aku takut pemulung. Pas aku datang, enggak ada kayak gitu," katanya dikutip siap.viva.co.id pada Rabu, 6 November 2024.
Tanpa banyak basa basi, Siti pun langsung bertindak. Sepulang bekerja, ia menyempatkan diri untuk mengunjungi anak-anak pemulung di sana dan mulai mengajari mereka hal-hal dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Saat itu, Siti memahami bahwa langkah kecilnya mungkin tak akan langsung mengubah keadaan, tetapi ia percaya bahwa pendidikan adalah satu-satunya cara untuk membuka peluang bagi masa depan yang lebih baik.
Membawa Harapan
Apa yang dilakukan Siti Salamah lebih dari sekadar mengajar.
Ia menyadari bahwa untuk bisa mengubah kehidupan anak-anak pemulung secara menyeluruh, diperlukan upaya lebih dari sekadar memberi mereka pelajaran.
Karena itu, Siti mulai mengembangkan konsep pemberdayaan melalui pengelolaan sampah.
Siti membentuk Waste Solution Hub (WasteHub), sebuah inisiatif yang tidak hanya berfokus pada pendidikan, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat pemulung.
Melalui program tersebut, Siti melibatkan para pemulung dewasa dalam program pelatihan pengelolaan sampah yang lebih efektif dan bernilai ekonomi.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga pemulung sehingga anak-anak mereka tidak perlu lagi mengorbankan pendidikan demi mencari uang.
Siti meyakini bahwa ketika orang tua memiliki penghasilan yang lebih baik, anak-anak mereka bisa kembali bersekolah dengan tenang.
Pantang Menyerah
Namun, perjuangan Siti tidak selalu berjalan mulus.
Banyak tantangan yang dihadapi, terutama dalam mengubah pola pikir masyarakat pemulung di sana, sebab mereka telah terbiasa dengan kehidupan keras dan menganggap pendidikan sebagai sesuatu yang mewah.
Beberapa orang tua merasa skeptis dan ragu akan manfaat pendidikan bagi anak-anak mereka.
Tak jarang, Siti harus bekerja ekstra keras meyakinkan mereka bahwa pendidikan adalah jalan menuju masa depan yang lebih cerah.
Meski demikian, Siti tidak pernah menyerah. Setiap langkah kecil yang ia ambil, dari membuka kelas belajar hingga mengadakan diskusi dengan para orang tua, adalah bukti ketulusan dan dedikasinya.
Siti menyadari bahwa perubahan besar tidak bisa terjadi dalam semalam, tetapi dengan konsistensi dan kesabaran, ia yakin benih yang ia tanam suatu hari akan tumbuh menjadi pohon yang kokoh.
Raih Penghargaan
Perjuangan Siti Salamah tidak hanya dirasakan oleh komunitas pemulung di Warung Jengkol, tetapi juga mendapat perhatian dari masyarakat luas.
Pada tahun 2021, Siti menerima penghargaan Apresiasi 12th SATU Indonesia Awards dari Astra untuk kategori kelompok.
Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kontribusi nyata Siti dalam memajukan pendidikan dan memberdayakan komunitas pemulung melalui WasteHub.