Kisah Inspiratif Maya Stolastika, Pemudi NTT yang Jadi Magnet Kaum Petani Milenial

Maya Stolastika (kiri) petani modern asal NTT
Sumber :
  • Istimewa

SiapMaya Stolastika, wanita muda kelahiran Waiwerang, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil mendongkrak taraf hidup petani lokal di daerahnya. Lantas seperti apa kisah inspiratif dia? Yuk simak di bawah ini.    

Bagi kebanyakan orang, profesi petani mungkin dianggap sederhana, namun bagi Maya, bertani adalah panggilan jiwa, sebuah misi untuk membangun kembali hubungan antara manusia dan alam.

Berbekal ketekunan, kreativitas, dan keberanian untuk keluar dari stereotip tentang pertanian, Maya berhasil menghidupkan kembali lahan-lahan yang dulu gersang, membawa dampak bagi desa, tanah kelahirannya di NTT. 

Usut punya usut, awal perjalanan Maya di dunia pertanian dimulai dari dorongan kuat untuk pulang ke kampung halaman. 

Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, Maya melihat kondisi lahan pertanian di desanya yang kian berkurang dan bahkan tak terurus.

Banyak lahan yang ditinggalkan karena para pemuda beralih ke kota untuk mencari pekerjaan yang dianggap lebih menjanjikan. 

Menyaksikan kenyataan ini, Maya merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu.

Ia menyadari jika sistem pertanian dikelola dengan benar, bisa menjadi bidang yang sangat potensial dan menguntungkan. Terlebih dengan adanya sentuhan teknologi modern.

Berbekal tekad dan wawasan yang ia dapatkan selama kuliah, Maya memutuskan untuk kembali ke desanya di NTT, sebuah langkah yang bagi sebagian besar pemudi dianggap tidak biasa. 

Langkah ini mengantarkannya pada tujuan besar untuk mengubah pola pikir masyarakat dan membawa warna baru pada pertanian di desa.

Inovasi Pertanian Modern

Langkah awal Maya di bidang pertanian bukanlah tanpa tantangan. Ia harus menghadapi persepsi masyarakat yang menganggap pertanian sebagai profesi yang kotor dan kurang menarik.

Namun, Maya melihat hal ini sebagai tantangan untuk memulai perubahan. 

Ia mulai memperkenalkan konsep pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi, seperti sensor tanah untuk mengukur kelembaban, penggunaan pupuk organik, dan sistem pengelolaan air yang efisien.

Dengan menggunakan teknologi ini, Maya mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas lebih tinggi dan lebih ramah lingkungan.

Salah satu pencapaiannya adalah menerapkan metode tanam berkelanjutan yang tak hanya produktif tetapi juga melestarikan kesuburan tanah. 

Sistem ini membantunya memaksimalkan hasil panen sambil menjaga ekosistem tetap seimbang.

Hasilnya, pertanian yang ia kelola menjadi lebih hemat biaya dan menghasilkan lebih banyak hasil panen yang berkualitas.

Kesuksesan ini membawa dampak yang lebih luas, dan Maya mulai dikenal sebagai sosok inspiratif di desanya.

Petani-petani lain pun mulai tertarik dengan pendekatan baru yang diperkenalkan Maya, dan beberapa di antaranya mengikuti jejaknya dengan mencoba metode pertanian modern ini. 

Maya tak hanya bertani, tetapi juga membagikan ilmu kepada mereka yang ingin belajar, menyebarkan semangat baru dalam bertani.

Ajak Generasi Milenial ke Sawah

Sebagai seorang milenial, Maya tak hanya bekerja untuk pertaniannya sendiri, tetapi juga berupaya mengajak generasi muda lain untuk melihat potensi besar di sektor ini. 

Maya memanfaatkan media sosial sebagai sarana berbagi cerita dan edukasi mengenai pertanian modern yang telah ia kembangkan.

Dari sini, Maya berharap dapat mengubah pandangan anak-anak muda terhadap pertanian dan menginspirasi mereka untuk ikut serta membangun desa.

Dengan berbagi perjalanan dan pengalamannya, Maya memperlihatkan bahwa pertanian bisa menjadi profesi yang menguntungkan dan penuh tantangan. 

Ia menunjukkan bahwa bertani bukan sekadar bekerja di lahan, tetapi merupakan sebuah upaya kolaboratif yang dapat menghasilkan produk berkualitas yang bermanfaat bagi masyarakat luas. 

Maya juga mulai membentuk komunitas petani muda yang terinspirasi dengan semangat perubahan ini, sebuah komunitas yang mendukung praktik pertanian modern dan berkelanjutan.

Kerennya lagi, selain berhasil mendongkrak kesejahteraan kaum petani di NTT, Maya pun meraih penghargaan SATU Indonesia Awards di bidang Lingkungan dari Astra pada tahun 2019.

Penghargaan ini adalah pengakuan atas upayanya yang berdampak positif pada pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan petani lokal, serta upaya Maya memperjuangkan pertanian sebagai pilihan karier yang bermakna.