Presiden Prabowo bakal Bantu Masyarakat Miskin yang Punya Utang hingga Biaya Sekolah, Benarkah?
- Istimewa
Siap – Dalam membantu meringankan beban masyarakat miskin, Presiden Prabowo Subianto dikabarkan bakal menawarkan bantuan. Bantuan yang bakal dilakukan Presiden Prabowo antara lain bayar utang, modal usaha, renovasi rumah, sampai biaya sekolah.
Hal tersebut terungkap dari informasi video yang diunggah akun Tiktok Prabovppwrs yang memperlihatkan Presiden ke-8 Republik Indonesia tengah mengenakan baju biru serta mengatakan ingin membantu masyarakat.
Saat ini, unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 1,5 juta, disukai 60 ribu akun, dan dibagikan ulang 30 ribu kali.
"Tolong jawab dengan jujur ya saat ini kalian butuh apa? Biaya sekolah, biaya kuliah, modal usaha, mau bayar utang atau renovasi rumah, jika kalian membutuhkan salah satu yang tadi saya sebutkan Segera hubungi saya segera insyaallah saya bantu dengan syarat jangan digunakan untuk berfoya-foya," jelas narasi tersebut seperti dikutip di Jakarta, Rabu, 6 November 2024.
Berdasarkan penelusuran Turn Back Hoaks (Mafindo), informasi tersebut adalah hoaks. Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan tangkapan layar video ke Google Image.
Hasilnya, ditemukan video serupa yang diunggah kanal YouTube TribunJatim Official berjudul “Momen Prabowo Lupa Berapa Kali Jokowi Mengalahkannya di Pilpres: Sekarang Saya yang Menang”.
Video itu merupakan momen pelantikan Prabowo di Gedung MPR/DPR pada Ahad, 20 Oktober 2024. Prabowo tak mengatakan dirinya menawarkan bantuan sebagaimana unggahan akun TikTok Prabovppwrs.
TurnBackHoax kemudian memasukkan audio dari unggahan tersebut ke perangkat deteksi AI, Hive Moderation. Hasilnya, 99,6 persen audio terdeteksi hasil rekayasa AI.
Lalu, tak ada pernyataan dari Prabowo bahwa ia akan memberikan bantuan untuk melunasi segala tagihan atau utang masyarakat.
Audio dalam konten yang beredar merupakan hasil rekayasa AI. Unggahan bernarasi “Prabowo tawarkan bantuan biaya kuliah, modal usaha, bayar utang atau renovasi uang” adalah konten yang dimanipulasi".