Airlangga Tegaskan Rupiah Tidak Melemah, Dolar AS yang Bergoyang!
- Siap.Viva.co.id sumber tvonenews.com
Siap –Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengambil sikap tegas terkait pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika.
Menurutnya, rupiah bukanlah yang melemah, melainkan dolar AS yang semakin menguat.
Airlangga menyampaikan pandangannya ini saat ditemui usai menghadiri BNI Investor Daily Summit 2023 di Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023. Ia menyatakan.
"Itu bukan rupiah melemah, US Dollar menguat, karena itu semua negara ya. Itu kan kita antisipasi saja."
Dalam perdagangan pada pagi hari 24 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat sebesar 55 poin atau 0,33 persen, mencapai posisi Rp 15.878 per dolar AS, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya senilai Rp 15.933 per dolar AS.
Mengacu pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) kemarin sore, rupiah telah dipatok di angka Rp 15.943 per dolar AS.
Airlangga juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyusun sejumlah paket kebijakan ekonomi guna menjaga pertumbuhan ekonomi, termasuk insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk properti, bantuan beras, dan bantuan langsung tunai (BLT).
"Bantuan langsung tunai (BLT) untuk El Nino, saat ini sedang dalam tahap finalisasi di Kementerian Keuangan," katanya, dikutip SiapViva dari Tvone, Selasa 24 Oktober 2023.
Menurut Airlangga, BLT ini akan diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp200 ribu untuk November dan Desember.
Total anggaran yang akan dikeluarkan masih dalam tahap pembahasan oleh Menteri Keuangan.
Selain itu, bantuan beras akan kembali diberikan pada Desember sebesar 10 kilogram per KPM.
Bantuan ini akan diberikan kepada 20 juta KPM yang telah terdaftar.
Airlangga juga mengumumkan bahwa pemerintah akan menanggung 100 persen PPN untuk rumah dengan harga di bawah Rp2 miliar hingga Juni 2024, dan setelah itu sebesar 50 persen hingga Desember tahun depan.
Ini bertujuan untuk mendukung sektor perumahan yang lebih terjangkau.
Airlangga menekankan, PPN ditanggung pemerintah 100 persen sampai bulan Juni (2024), dan sesudah Juni sampai Desember tahun depan, 50 persen. Pokoknya untuk perumahan di bawah Rp2 miliar.
Sementara sektor manufaktur tidak mendapat insentif karena dinilai masih dalam kategori baik dan ekspansif untuk Purchasing Manager's Index (PMI), sektor tekstil menjadi fokus utama pemerintah.
Airlangga juga mengharapkan dukungan dari perbankan untuk mempermudah proses restrukturisasi sektor tekstil.