Pimpinan DPRD Ini Ogah Ladeni Kampanye Hitam Kubu Petahana Depok: Buang Waktu
- siap.viva.co.id
Siap – Wakil Ketua DPRD Depok, Yeti Wulandari angkat bicara soal maraknya kampanye hitam yang belakangan menyerang Supian Suri-Chandra Rahmansyah, calon kepala daerah nomor urut 02.
Yeti menegaskan, pihaknya enggan ambil pusing terkait isu negatif maupun serangan kampanye politik hitam yang diluncurkan kubu lawan.
Politisi Gerindra Depok itu berkaca dari pengalaman Presiden Prabowo, yang cukup bijak meski tak henti-hentinya diterpa kabar miring.
"Kami banyak belajar dari ketua umum kami, Bapak Haji Prabowo yang sejak beliau mencalonkan diri sampai alhamdulillah menjadi presiden tidak henti-hentinya kampanye negatif menyerang pribadi, maupun keluarga beliau," katanya dikutip pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Adapun kunci kemenangan Prabowo yang dapat diambil hikmahnya, lanjut Yeti, adalah tetap tenang dan sabar dengan cacian maupun fitnah lawan.
"Beliau selalu berkata kepada kami, bahwa 1.000 kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak," ucap dia.
"Artinya apa? Artinya sudah kita biarkan saja, kita tunjukkan dengan kerja, bahwa seorang pemimpin harus mempunyai satu tujuan, membuat rakyatnya gemuyuh," sambungnya.
Yeti menerangkan, yang dimaksud gemuyuh adalah, fokus membuat rakyat tersenyum dan ini yang Prabowo selalu implementasikan kepada masyarakat.
"Nah kami sebagai kader harus melaksanakan. Jadi terkait kampanye yang mereka ingin menari-nari di atas isu negatif dan sebagainya bagi kami itu suatu hal yang sudah biasa," tegas Yeti.
"Jadi bagi kami itu bukan suatu penghalang, karena kami belajar bahwa dengan semakin seorang fitnah berarti semakin tinggi orang itu," timpalnya lagi.
Yeti meyakini, hal tersebut juga berlaku pada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian-Chandra yang diusung oleh Gerindra bersama 11 partai lainnya.
"Enggak mungkin orang tersebut difitnah jika biasa-biasa saja, dan kami juga melihat bahwa masyarakat Kota Depok pinter kok. Hal-hal yang menyangkut fitnah dan sebagainya itu sesuatu yang tidak berpengaruh," ujarnya.
Menurut Yeti, yang penting bagaimana masyarakat Kota Depok dapat melihat visi misi calon wali kota. Atas dasar itulah, pihaknya enggan meladeni serangan politik hitam dari kubu lawan.
"Buat apa? Buang waktu, mendingan turun ke masyarakat. Mereka (lawan) silahkan berbuat semaunya menjual hal tersebut, tetapi bagi kami itu bagai angin lalu. Kalau menurut pepatah, anjing menggonggong kafilah berlalu," tegasnya.
Sebagai informasi, dalam Pilkada 2024 ini, paslon wali kota dan wakil walikota nomor urut 02, Supian-Chandra diusung oleh 12 partai politik di Kota Depok.
Adapun sejumlah parpol itu yakni, Gerindra, PDIP, Demokrat, PKB, PAN, PPP, NasDem, PSI, Ummat, Buruh, Gelora, dan Perindo. Mereka tergabung dalam Koalisi Perubahan Depok Maju.
Supian-Chandra digadang-gadang sebagai penantang terkuat kubu PKS yang telah berkuasa sebagai petahana selama 20 tahun di Kota Depok.
Nah pada Pilkada tahun ini, PKS mengusung Imam Budi Hartono alias IBH sebagai calon wali kota yang saat ini menjabat Wakil Walikota Depok.
IBH bersanding dengan Ririn yang diusung oleh Golkar.