Ini Klarifikasi Polisi yang Ngotot Penjarakan Guru Honorer di Baito Gegara Anaknya Kena Omel

Nasib tragis Supriyani guru honorer di SDN 4 Baito
Sumber :
  • Istimewa

Kejadian bermula ketika orang tua korban, yang juga seorang anggota Polsek Baito, Aipda Wibowo Hasyim, menemukan luka pada tubuh anaknya.

Awalnya, korban mengelak dan mengatakan bahwa luka tersebut akibat terjatuh. Namun, setelah didesak, korban akhirnya mengaku bahwa luka tersebut berasal dari pukulan gurunya.

Kala itu, Kapolsek Baito menyarankan agar masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Beberapa upaya mediasi dilakukan pada hari yang sama, melibatkan pihak korban dan terduga pelaku.

Bahkan, Kepala Desa Wonua Raya turut berusaha memediasi kedua belah pihak. Namun, mediasi tersebut tidak mencapai kesepakatan.

Menurut Febry Sam, saat mediasi di rumah korban, sempat terjadi insiden yang kurang menyenangkan. Itu terjadi ketika suami terduga pelaku membawa sebuah amplop putih. Hal ini menyulut emosi orang tua korban.

"Karena merasa tersinggung, orang tua korban bertanya, 'apa ini?' Kepala Desa Wonua Raya kemudian mengambil kembali amplop tersebut dari atas meja," katanya.

Adapun isu permintaan dana Rp 50 juta yang beredar, kata Febry bermula dari inisiatif Kepala Desa Wonua Raya. Ia berupaya menyelesaikan kasus tersebut.