Jejak Karier Menkomdigi Meutya Hafid; dari Jurnalis hingga Sandera Perang
- Istimewa
Ia mengabadikan kejadian menegangkan tersebut dalam buku memoar yang bertajuk 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak yang dirilis pada 28 September 2007.
Buku itu berisikan bagaimana cerita Meutya berhadapan dengan penyanderanya dan bertahan selama waktu itu dengan keterbatasan komunikasi.
Buku karya Meutya itu mendapatkan kata pengantar dari tokoh nasional. Di bagian sampul depan, kata pengantar diisi Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Jajaran redaksi Metro TV turut memberikan tulisan, salah satunya dari Pemimpin Redaksi Metro TV 2004-2005 Don Bosco Selamun dan mantan juru bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa.
Tahun 2009 menjadi awal Meutya menjajaki politik. Ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari dapil Sumatra Utara 1 pada 2009. Ia lolos dan melenggang ke Senayan.
Selama menjadi anggota legislatif, Meutya menjadi Ketua Komisi 1 DPR RI membidangi isu-isu pertahanan, komunikasi, dan luar negeri selama 1 periode mulai 2019-2024.