Menelisik Kisah Ratu Sampah Asal Bandung yang Sukses Ubah Sampah Jadi Berharga, Ternyata..

Potret ilustrasi
Sumber :
  • Istimewa

Dengan upaya sederhana seperti itu, setidaknya kita dapat mengurangi jumlah timbunan sampah yang ada di sekitar.

Amilia Agustin mulai menciptakan gerakan peduli lingkungan ini sejak tahun 2009. Ia masih duduk di kelas 2 SMP.

Kala itu, ia beserta teman-teman sekolahnya menciptakan sebuah gerakan yang diberi nama Go To Zero Waste School.

Ada beberapa hal yang melatarbelakangi mengapa Amilia dan kawan-kawan menciptakan gerakan tersebut.

Beberapa di antaranya karena rasa miris kala melihat timbunan sampah yang begitu banyak di Tempat Pembuangan Sampah Sementara Terpadu (TPST) Tegallega, Bandung.

TPST itu cukup dekat dengan sekolah mereka. Lantas, seperti apa sih program Go To Zero Waste School?

Program tersebut pada intinya memiliki tujuan utama bagaimana mengolah berbagai limbah yang ada menjadi barang berguna.

Diketahui, Go To Zero Waste School dibagi dalam empat bidang pengelolaan sampah, yaitu pengelolaan sampah anorganik, pengelolaan sampah organik, pengelolaan sampah tetrapak, dan pengelolaan sampah kertas.