Nestapa SDN Pondok Cina 1, Proyek Ambisius Wali Kota Depok yang Berakhir Kumuh
- Istimewa
Siap – Sejak gagal digusur menjadi masjid, gedung SDN Pondok Cina 1, di Jalan Margonda, Depok kondisinya kian memprihatinkan.
Bangunan yang tadinya diisi dengan keceriaan para siswa dan siswi sekolah dasar negeri (SD) tersebut kini terlihat kumuh.
Tumpukan sampah sisa daun kering numpuk, memenuhi pekarangan sekolah bercat merah putih tersebut.
Tak hanya itu saja, beberapa ruangan di SDN Pondok Cina atau Pocin 1 itu juga mulai lapuk, dan bahkan tak sedikit yang rusak karena tak terurus.
Anggota DPRD Jawa Barat, M Faizin mengaku prihatin atas kondisi bangunan sekolah itu.
"Kabar terakhir SDN Pondok Cina, saya kira memang ini kita termasuk prihatin yang kesekian kalinya. Jadi wali kota kita ini nampaknya memang enggak paham-paham, bagaimana mengelola pendidikan di Kota Depok," katanya saat dikonfirmasi pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Menurut Faizin, semestinya SDN Pondok Cina ini bisa kembali diaktifkan, ketimbang dibiarkan hancur begitu saja. Terlebih itu merupakan salah satu cagar budaya.
"Ini kan SD yang aktif, yang jumlah muridnya juga sesuai dengan standar. Jadi sekolah ini tidak perlu merger sesungguhnya, bisa berdiri sendiri. Apalagi ini adalah sekolah yang cagar budaya, yang memang punya sejarah," ujarnya.
Menurut dia, semua pihak harus berpegang teguh pada nilai-nilai budaya. Apalagi jika menyangkut pendidikan.
"Saya malah cenderung pak wali kota ini nggak tahu nilai-nilai budaya kita. Atau memang menegasikan, bahkan antibudaya, itu yang saya curigai," tuturnya.
"Jadi kenapa kok malah tidak dikembangkan? Menurut saya kalau itu sekolah di pinggir jalan, kenapa? Apa masalahnya?" tanya Faizin.
"Kalau perlu fasilitasi, bikin fasilitas yang sangat baik menjadi ikonnya Kota Depok. Saya sejak awal menyampaikan, kalau masalahnya ini jalan ramai, bikin penyeberangan yang bagus, yang pakai lift," sambungnya.
Jika itu dilakukan, menurut Faizin Depok bakal menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.
"Nah itu dong berpikirnya, jadi jangan berpikir yang primitif, yang permisif."
Terkait hal itu, ia berharap sosok Supian-Chandra bisa memimpin Kota Depok untuk perubahan yang lebih baik.
"Mudah-mudahan nanti yang terpilih (Pilkada) adalah Pak Supian, Pak Chandra. Mereka mengerti akan budaya Depok, mengerti akan sejarah Depok," tutur politisi PKB ini.
"Sehingga pembangunan tetap akan pesat, namun tetap berpegang teguh pada budaya, pada tradisi. Itu yang menjadi penting," timpalnya lagi.
Sebelumnya, Wali Kota Depok, Mohammad Idris berdalih, bahwa polemik ini muncul karena ada orang tua siswa yang tidak senang dengan rencana proyek pembangunan masjid, sehingga menjadi tertunda.
Ironisnya, ketika disinggung soal rencana gedung yang telah kosong itu akan dibuat apa? Idris mengaku belum tahu.
"Ya nanti kita lihat, yang penting kita bersihkan dulu ini tempatnya biar enaklah dilihatnya, jangan sampe ini ditempati makhluk-makhluk lain," ucap Wali Kota Depok dua periode itu.