Nestapa Siswi Korban Skandal Video 5 Menit Guru di Gorontalo: Harus Tetap Kuat

Ilustrasi korban skandal video guru cabul di Gorontalo
Sumber :
  • Istimewa

Siap – Siswi korban asusila guru cabul di Gorontalo hingga kini masih menyita perhatian publik. Kasus ini menjadi sorotan setelah skandal video 5 menit 48 detik itu viral di media sosial X.

Peristiwa ini membuat korban menuai simpati banyak pihak. Setidaknya itu terlihat dalam beberapa postingan yang diunggah oleh siswi malang tersebut. 

Korban yang disebut masih berusia belasan tahun ini dikabarkan mengalami trauma berat. Meski demikian, ia tampak berusaha untuk tetap tegar. 

Setidaknya hal itu tampak dalam postingan di akun media sosial pribadinya baru-baru ini. 

"Harus tetap kuat. Percaya Allah pasti akan selalu menguatkan hambaNya," tulis keterangan dalam akun korban dikutip pada Jumat, 4 Oktober 2024.

Tak hanya itu, korban juga sempat mengungkapkan perasaan yang dialaminya melalui akun media sosial. 

Dalam postingan di akun pribadinya, siswi yang duduk dibangku kelas 12 madrasah tersebut bahkan secara blak-blakan membongkar peristiwa di balik skandal video yang viral ini.   

"Karena banyaknya pertanyaan dari orang-orang. Saya akan coba ceritakan bagaimana bisa terjadi semuanya," tulis korban mengawali curhatannya di media sosial dikutip siap.viva.co.id pada Kamis, 3 Oktober 2024.

"Jujur saya sangat sangat sedih, kecewa, tidak tahu harus bagaimana di posisi tersebut," sambungnya. 

Korban kemudian menjelaskan, bahwa pengalaman pahit yang dialaminya bermula ketika dia masuk ke salah satu sekolah madrasah negeri di Gorontalo.

"Saya seorang yatim piatu seperti yang saya sampaikan video-video yang beredar dengan seorang TikToker saat wawancara saya," ujarnya.

Korban menegaskan, bahwa dari awal masuk sekolah, ia sudah meyakinkan diri untuk berusaha keras mengejar ilmu dan prestasi karena memang untuk hidup sudah tidak ada dari orangtua. 

"Saya sangat ingin untuk mencapai sarjana dengan beasiswa yang saya dapat. Pada satu hari, saya mulai mendapatkan pelecehan verbal. Dengan ucapan ucapan tidak pantas dari guru (DH)," tuturnya.

Saat itu korban awalnya enggan terlalu menanggapi secara serius. Tapi ternyata pelaku justru makin menjadi-jadi. 

"Lama kelamaan mulai menyentuh seperti pundak, merangkul, dan lainnya. Awal saya yang memang belum paham tentang kasih sayang yang sesungguhnya menganggap itu seperti seorang ayah kepada anak."

Tak hanya itu pelaku juga terkadang memberikan jajan atau mencukupi kehidupan korban. Siswi malang ini semula merasa perhatian yang diberikan tersangka adalah bentuk kasih sayang layaknya seorang ayah.

"Tapi semua itu ternyata penilaian saya salah. Saat saya mulai di peluk, disentuh bagian vital dan lain. Saat itu saya bingung, saya ingin bercerita kepada siapa. Orangtua tidak ada, bercerita kepada teman pun takut dipandang hina," bebernya.

Korban tak berdaya. Ia takut melapor karena untuk masuk sekolah saja dirinya harus berjuang sendiri dengan susah payah. 

"Dipikiran saya saat itu, jika saya lapor saya yang tidak dipercayai oleh guru lain dan siapapun, karena saya tidak memiliki bukti apapun. Lalu saya di keluarkan dari sekolah (seperti yang mempunyai uang dan kuasa yang menang)," jelasnya.

"Jika saya dikeluarkan saya tidak mempunyai harapan dan cita cita pupus. Walau saya benar sakit hati, kecewa, marah bercampur menjadi satu," sambung dia.

Sampai akhirnya, lama kelamaan korban mulai disetubuhi. 

"Awal-awal saya sangat menolak. Tapi dengan ancaman dia mengeluarkan dari sekolah saya pun mengikuti. Mengapa saya tidak memiliki pacar. Karena saya takut untuk berpacaran, saya kasihan terhadap laki-laki yang menjadi pacar saya jika dia tahu tentang saya," ungkapnya. 

"Saya sadar diri bahwa saya benar benar sendirian, serba kurang dan ditambah pelecehan terhadap saya," timpalnya lagi.

Disisi lain, korban bersyukur akhirnya kasus ini terkuak. 

"Saya sangat bersyukur walau saya malu untuk video yang beredar. Saya tidak akan melarang atau menyuruh untuk berhenti menyebarkan karena itu adalah keinginan dan niat kalian masing masing ditanggung sendiri dengan Allah," ujarnya. 

"Karena saya sudah sangat sangat bersyukur kepada Allah tidak menjadi budak seks lagi walau saya mungkin dikucilkan dari orang orang yang tidak tahu benar keadaan saya dan menjadi diri saya," sambungnya. 

"Jika pandangan kalian tentang saya di video itu salah saya sangat memohon maaf. Dan saya mohon jangan hanya dengan 5 menit kalian menilai saya menikmati atau sebagainya. Karena banyak hari sampai bertahun yang saya lewati dengan sengsara."

Lebih lanjut korban menegaskan, bahwa dirinya siap menanggung dosa yang diperbuat.

"Untuk dosa jariyah saya sudah siap untuk menanggung karena hanya Allah yang tahu bagaimana keadaan saya saat itu. Mohon maaf jika banyak chat pertanyaan yang tidak saya jawab karena jujur saya sedang benar benar hancur," tuturnya.

"Terimakasih semua untuk semangat yang kalian berikan sehingga saya tetap hidup dan tersenyum walau berat. Untuk yang bertanya akun palsu atau asli terserah kalian saya tidak akan melarang karena penilaian dari masing-masing diri kalian," tutur korban mengakhiri tulisannya.

Sementara itu, DH (57 tahun) oknum guru cabul telah ditetapkan sebagai tersangka. Kasusnya ditangani Polres Gorontalo.