Menolak Lupa, Marliyana Beberkan Secara Gamblang Rencana Pembunuhan Vina, Sakit Hati Cinta Ditolak?

Potret Marliyana dan Keluarga di Podcas Denny Sumargo
Sumber :
  • Istimewa

Siap –Setelah beragam kesaksian yang diungkap oleh para terpidana kasus Vina Cirebon dan para saksi tentang peristiwa yang menyebabkan tewasnya Eky dan Vina pada 2016 silam, ternyata sangat berbeda dengan pernyataan Marliyana kakak kandung Vina.

Pasalnya, dalam sebuah tayangan podcast yang dipandu oleh Denny Sumargo atau Densu yang diunggah oleh kana Youtube Curhat Bang Denny Sumargo pada 4 bulan, Marliyana dengan lugas bercerita soal kematian sang adik.

Bahkan dalam jejak digital tersebut, Marliyana menjelaskan bahwa ada perencanaan yang dilakukan oleh para pelaku sebelum mengeksekusi Eky dan Vina melalui percakapan atau chat handphone para pelaku.

Hal itu bermula saat Marliyana mengisahkan soal Linda yang kesurupan arwah Vina dan ia merekam hal tersebut melalui handphone miliknya.

Kala itu Densu bertanya kepada Marliyana tentang apa yang membuat dirinya yakin kalau yang merasuki tubuh Linda saat itu selain ada kemiripan dari cara berbicara dan gesturnya.

"Ya dar kecurigaan antara kondisi HP dan motor itu," jawab Marliyana. Kemudian Marliyana mengaku membawa hasil rekaman tersebut ke polisi dan menceritakan dan menunjukan hpnya serta foto motor.

"Lalu saya ceritakan kondisi jenazah adik saya yang badannya remuk semua, baru polisi bergerak," kata Marliyana.

"Lho, polisi kan awalnya percaya kalo itu kecelakaan tunggal," tanya Densu.

"Itu yang bilang polisi di tempat kejadian, dan kalau saya laporannya ke Polsek dekat tempat saya," kata Marliyana.

"Setelah kamu konfirmasi laporan tersebut apakah langsung ditindaklanjuti oleh polisi," tanya Densu lagi.

"Iya, pas jam 1 malem saya kirimkan bukti rekaman itu lewat WA gitu mereka langsung bergerak," kata Marliyana.

Marliyana menuturkan, polisi bergeraknya pas subuh dan langsung mencari informasi, kemudian ada salah satu pedagang sate yang memberanikan diri memberikan informasi bahwa di malam kejadian itu memang ada salah satu motor yang di konvoi atau diikuti banyak motor.

"Oh dari situ, kemudian mereka (polisi) menginformasikan ke kamu," tanya Densu.

"Belum, saya dapet informasi begitu pelaku sudah pada ketangkep dan sudah berada di sel," kata Marliyana.

"Siapa yang ketangkep pertama," kata Densu.

"Itu yang ketangkep pertama tujuh orang, jadi si tukang sate ini ngasih tau bahwa markas para pelaku disitu, trus pas polisi datang kesitu, pelaku lagi dalam keadaan tepar atau tidak sadar habis pesta miras," kata Marliyana.

"Nah, itukan hp para pelaku pada tergeletak, langsung diamankan bersama orang orangnya dan di hp itu memang ada chat berupa setingan kaya udah direncanakan," tambah Marliyana.

"Oh ya, makanya saya baca berita terindikasi ada pembunuhan berencana," kata Densu.

"Di WA nya ada rencananya antar pelaku satu dan lainnya," kata Marliyana.

"Seperti apa rencana nya yang kamu tau," tanya Densu.

"Maksudnya, ya nanti giring aja nih orang, digiring ke tempat ini, nanti disitu baru kita anuin," kata Marliyana menjelaskan perencanaan itu.

"Rencana awalnya apa," tanya Densu penasaran.

"Kalau berdasarkan hasil rekaman itu bilangnya ga ada niat untuk ngebunuh, cuma karena almarhum membuka mata tau pelakunya, jadi mereka takut akhirnya sampai di bunuh," kata Marliyana.

"Nah planning awalnya mereka (pelaku) apa sih, kalau dapet informasi polisi atau dari bukti yang ada," kata Densu.

"Cemburu karena cinta ditolak," jawab Marliyana.

"Nah pelaku utama itu si Egi sudah ketangkep atau belum," tanya Densu.

"Belum, sampai sekarang, semua pelaku jumlahnya ada 11 dan yang baru ketangkep ada 8 orang sisanya 3," kata Marliyana.

"Nah berarti si Egi ini mengajak teman temannya berencana untuk melakukan kejadian itu awalnya buat nakut nakutin doang apa gimana? Masa langsung membunuh," tanya Densu.

"Ya mungkin karena dia sakit hati karena ditolak terus jadi kesel bikin rencananya kaya gitu," pungkas Marliyana.

Namun jika dibandingkan dengan perkembangannya saat ini, semua yang diungkapkan oleh Marliyana sangat jauh berbeda dengan pengakuan para terpidana di sidang PK.