PON I Digelar dalam Suasana Serba Terbatas dan Mendadak

- Dok/30 Tahun Indonesia Merdeka
Setidaknya terdapat tiga alasan Indonesai gagal mengikuti Olimpiade London. Pertama, Indonesia tidak terdaftar sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pada masa itu masih sedikit negara yang mengakui kedaulatan Indonesia.
Kedua, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang terbentuk pada Januari 1946 belum menjadi anggota International Olympic Committee (IOC) dan ketiga, Inggris menolak paspor Indonesia.
Jika Indonesia tetap ingin ke Inggris harus menggunakan paspor Belanda, namun pihak Indonesia menolak keras karena hanya mau membawa nama Indonesia.
Ditopang oleh nasib para atlet dan pengurus yang gagal mengikuti Olimpiade London, PORI memutuskan mengadakan konferensi darurat pada 1 Mei 1948 di Solo.
Hasilnya, konferensi sepakat untuk mengadakan PON yang direncanakan berlangsung pada Agustus atau September 1948 di Solo.
Saat itu, kesepakatan pelaksanaan PON selaras dengan keinginan PORI yang ingin kembali menghidupkan pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938.
Pada PON I 1948, Surakarta dipilih sebagai tuan rumah karena sudah memenuhi persyaratan pokok pelaksanaan pekan olahraga, yaitu dengan adanya Stadion Sriwedari yang dilengkapi kolam renang.