Sampah dan Macet di Depok Semrawut Pemkot Tak Punya Solusi?, Supian Suri Siap Selesaikan

Supian Suri Komitmen Atasi Persoalan Sampah dari A-Z yang Ada di Depok
Sumber :
  • istimewa

"Hari ini bapak dan ibu tau kita banyak ribut masalah pengelolaan sampah. Karena memang, pengelolaan sampah masih dengan pola yang sama, sementara, TPA Cipayung sudah overload,  sudah tak bisa lagi menerima." Ungkap Supian Suri.

Di sana, kata Supian Suri, terdapat slogan Sampah Beruang atau sulap sampah berubah jadi uang. Sebab, pengelola sampah di tingkat RW mampu meraup uang sekitar Rp 30 juta setiap hari.

"Mereka punya slogan Sumpah Beruang sulap sampah berubah menjadi uang. Di sana, koordinator sampah di tingkat RW itu boleh dibilang tiap bulan, dia menerima enggak kurang dari Rp 30 juta," paparnya.

Setiap harinya, Supian Suri menjelaskan, Kota Depok menghasilkan sampah hingga 1.200 ton. Sehingga, dirinya optimis dapat menuntaskan persoalan sampah dengan memanfaatkan sejumlah teknologi.

"Banyumas. sampah per tonasenya per hari 400 ton. Di Depok jumlah sampah kita per hari 1.200 ton, artinya kita masih sangat punya potensi permasalahan sampah dengan banyak teknologi yang juga bisa kita gunakan," terangnya.

Disisi lain, Chandra Rahmansyah mengungkapkan, selama puluhan tahun Kota Depok berdiri, hanya ada satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Nantinya, jumlah tersebut bakal ditambah sesuai kebutuhan.

Adapun, BUMD yang akan dihadirkan itu dapat mengakomodir pengelolaan sampah, yang juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru.