Protes soal Larangan Berhijab, Dokter Diani Kartini Ternyata Bukan Dokter Biasa, Nih Bocorannya
- Istimewa
Siap – Sosok dokter Diani Kartini tengah mencuri perhatian publik. Itu lantaran dirinya memilih mundur dari Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan lantaran diduga tak terima dengan larangan pengunaan hijab.
Hal tersebut terungkap lewat surat protes dokter Diani Kartini yang beredar di media sosial. Adapun dugaan larangan berhijab di rumah sakit itu berlaku untuk dokter umum dan perawat.
Berikut isi keterangan surat protes dan pengunduran diri yang dilayangkan dokter spesialis tersebut:
"Selamat Siang Para Direksi yang terhormat. Saya Ingin menanyakan terkait persyaratan berpakaian di RS Medistra. Beberapa waktu lalu, asisten saya dan juga kemarin kerabat saya mendaftar sebagai dokter umum di RS Medistra.
Kebetulan keduanya menggunakan hijab. Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara, menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS internasional, sehingga timbul pertanyaan, apakah bersedia membuka hijab jika diterima.
Saya sangat menyayangkan jika di zaman sekarang masih ada pertanyaan rasis. Dikatakan RS Medistra berstandar internasional tetapi mengapa masih rasis seperti itu?
Salah satu RS di Jakarta selatan, jauh lebih ramai dari RS Medistra, memperbolehkan semua pegawai baik perawat, dokter umum, spesialis, dan subspesialias menggunakan hijab.
Jika RS Medistra memang RS untuk golongan tertentu, sebaiknya jelas dituliskan saja kalau RS Medistra untuk golongan tertentu sehingga jelas siapa yang bekerja dan datang sebagai pasien.
Sangat disayangkan sekali dalam wawancara timbul pertanyaan yang menurut pendapat saya ada rasis.
Apakah ada standar ganda cara berpakaian untuk perawat, dokter umum, dokter spesialis, dan sub spesialis di RS Medistra? Terimakasih Atas perhatiannya.”
Sontak saja postingan tersebut menjadi perhatian publik. Lantas seperti apa profil sang dokter spesialis bedah itu?
Profil Mengejutkan Dokter Diani
Nah usut punya usut, dokter Diani Kartini ternyata bukan dokter biasa.
Ia sempat menamatkan pendidikan tingginya di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Solo pada tahun 2000.
Lalu spesialis bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta pada tahun 2006.
Dia kemudian menyelesaikan pendidikan subspesialis dan doktor pada tahun 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pemilik gelar doktor dokter pendidik klinis di program studi ilmu bedah FKUI dengan jabatan fungsional saat ini adalah lektor.
Ia merupakan pakar dalam bidang bedah onkologi dan tercatat sebagai staf di divisi bidang onkologi Departemen Ilmu Bedah.
Mencengangkannya lagi, dokter Diani Kartini ternyata adalah seorang pengusaha batik. Kecintaannya pada batik telah terjalin sejak ia masih duduk di bangku kuliah.
Selain itu, orang tuanya pun sangat mencintai batik.