Aisyah Cahyu Cintya, Wanita Pemberani yang Membuktikan Bahwa cerebral palsy, Rintangan Untuk Maju

Aisyah Cahyu Cintya, Cerebral Palsy,
Sumber :
  • Siap.Viva.co.id aisyahcahyucintya

Siap –Dalam kisah inspiratif yang belum pernah terungkap sebelumnya, Aisyah Cahyu Cintya, seorang wanita berusia 25 tahun, telah menjadi simbol semangat yang membara dalam mengatasi cerebral palsy sejak usia satu tahun. 

Meskipun menghadapi rintangan yang tak terhitung jumlahnya, ia telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.

Menghadapi tantangan cerebral palsy bukanlah hal yang mudah bagi Aisyah. 

Bahkan, pada masa kecilnya, ia terpaksa menghentikan pendidikannya di kelas satu SMP semester satu karena mendapat diskriminasi dari sekolah dan gurunya. 

"Waktu itu nilaiku nol semua. Bukannya aku enggak bisa menjawab, tapi karena tulisanku jelek," ungkap Aisyah dengan latar belakang yang penuh tekad.

 

Namun, keputusan untuk menghentikan pendidikan bukanlah yang mendefinisikan perjalanan hidupnya. 

 

Aisyah menciptakan karya inspiratif, sebuah novel berjudul 'Welcome to My World', yang tidak hanya menceritakan pengalamannya, tetapi juga memberikan motivasi kepada penyandang cerebral palsy lainnya.

Melalui tulisannya, ia berharap dapat mengedukasi masyarakat tentang cerebral palsy dan memerangi diskriminasi yang sering mereka alami. 

"Ingin mengedukasi masyarakat mengenai cerebral palsy, agar kami bebas dari diskriminasi," ujar Aisyah dengan tekad yang kuat.

Aisyah juga menghadapi diskriminasi dalam kehidupan sehari-harinya, seperti komentar kurang sensitif saat menggunakan commuter line. 

Namun, ia selalu memilih untuk tidak marah, percaya bahwa kemarahan tidak akan menyelesaikan masalah.

Perubahan besar dalam hidup Aisyah terjadi ketika dia pindah ke Jakarta. 

 

Di sana, dia aktif dalam kegiatan disabilitas dan terlibat dalam edukasi masyarakat. 

Kini, dia bahkan memegang jabatan sebagai Spesialis Sosial Media dan Asisten Humas.

Tidak hanya itu, Aisyah memiliki tekad kuat untuk mengejar pendidikan tinggi.

Meskipun dalam keterbatasannya, dia memutuskan untuk melanjutkan kuliah di sebuah universitas swasta di Jakarta Barat, dengan jurusan Hubungan Masyarakat.

Aisyah tetap aktif dalam mengkampanyekan anti-diskriminasi bagi penyandang disabilitas melalui komunitasnya.

Jendela Cerebral Palsy, yang berlokasi di Tangerang. Ia memberikan motivasi kepada teman-temannya dan selalu memegang prinsip.

"Hidup bukan hanya untuk hidup, tapi juga untuk memberikan arti hidup."

Kisah Aisyah Cahyu Cintya adalah cerminan nyata dari semangat pantang menyerah dan tekad untuk memberikan inspirasi kepada orang lain, terutama mereka yang menghadapi rintangan serupa.

Aisyah Cahyu Cintya adalah bukti bahwa kehidupan penuh potensi dan inspirasi jika kita memilikinya.