Pemakaman Unik Suku Minahasa Zaman Megalitikum

Taman Pemakaman Purbakala Waruga.
Sumber :
  • Dispar Kab Minahasa Utara

Menurut keyakinan orang Minahasa, manusia mengawali kehidupan dengan posisi bayi dalam rahim, maka semestinya mengakhiri hidup juga dalam posisi yang sama.

Dalam bahasa setempat dikenal dengan istilah 'whom'. Tidak hanya itu, jenazah juga ditempatkan dalam posisi menghadap ke arah utara yang menandakan nenek moyang suku Minahasa yang berasal dari utara.

Taman Pemakaman Waruga setidaknya terdapat 143 Waruga, di mana Waruga tersebut dikelompokan berdasarkan ukuran di antaraya, Waruga berukuran kecil dengan tinggi antara 0-100 cm berjumlah 10 buah, Waruga berukuran sedang dengan tinggi antara 101-150 cm berjumlah 52 buah, dan Waruga berukuran besar dengan tinggi antara 151-250 cm berjumlah 81 buah.

Ketika masuk ke komplek taman, kamu akan melihat relief di kiri kanan. Relief tersebut menggambarkan bagaimana pembuatan hingga pemakaian Waruga. Meski ada ratusan Waruga, hanya 31 yang bisa diidentifikasi.

Berdasarkan sejumlah sumber, Waruga mulai digunakan oleh orang Minahasa pada abad ke-IX.

Namun, sekitar tahun 1860, kebiasaan mengubur dalam Waruga mulai dilarang oleh Belanda.

Alasanya adalah saat itu mulai berkembang wabah pes, tipus dan kolera. Alhasil muncul kekhawatiran apabila orang yang dikubur membawa penyakit, sehingga penyakit akan menyebar melalui rembesan dari celah kotak Waruga.