Pernah Alami Deja Vu, Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi de Javu.
Sumber :
  • Pinterest

Siap – Fenomena yang satu ini memang terbilang unik. Tak sedikit dari kita mengalami deja vu.

Bahkan dalam interaksi sehari-hari, kerap kita mendengar orang berkata, "Ini seperti deja vu".

Apa sih deja vu itu dan bagaimana bisa dialami seseorang?

Deja vu berasal dari kata bahasa Prancis yang artinya pernah dilihat.

Sebetulnya deja vu merupakan sebuah fenomena psikologis manusia.

Menurut psikologi, kondisi tersebut adalah sebuah fenomena yang terjadi pada sebagian orang di mana orang seringkali merasakan bahwa telah mengalami peristiwa yang baru terjadi dalam hidupnya.

Fenomena ini selalu dikaitkan dengan kejadian masa lampau.

Nah, fenomena deja vu menyebabkan banyak rasa penasaran tentang seperti apa dan bagaimana pikiran manusia bekerja ketika mengalaminya.

Apakah benar merupakan pertanda dari pikiran di masa lalu.

Singkatnya, saat seseorang mengalami deja vu, ia merasa bahwa hal itu pernah terjadi dalam hidupnya di masa lalu, padahal dalam kenyataannya belum pernah bahkan tidak ada pengalaman serupa di masa lampa.

Deja vu merupakan perasaan 'pernah hidup melalui' sesuatu yaitu adalah perasaan mengingat kembali.

Secara ilmiah fenomena itu bukanlah prekognisi atau ramalan namun lebih kepada anomali ingatan yang membuat kesan berbeda bahwa suatu pengalaman 'seolah-olah' diingat kembali.

Dinukil dari buku Psikologi Populer (2001), deja vu merupakan hal yang umum terjadi, namun jika deja vu berlangsung berkepanjangan atau sering bahkan hingga memunculkan halusinasi hal itu menjadi indikasi adanya penyakit neurologis atau psikiatris.

Namun perlu disadari bahwa deja vu tidak ada hubungan dengan gangguan mental seperti anxiety, gangguan kepribadian dan skizofrenia.

Setidaknya ada dua jenis deja vu yakni deja vu patologis dan deja vu nonpatologis yang menjadi karakteristik dari orang yang sehat dan fenomena psikologis.

Menurut sebuah survei di Amerika Serikat pada tahun 2004, sekitar dua pertiga populasi manusia mengalami deja vu.

Secara ilmiah, para peneliti berpendapat bahwa deja vu merupakan sebuah anomali neurologik terkait dengan luapan listrik yang tidak wajar dalam otak hingga membuat pikiran mengalami deja vu.

Kebanyakan orang mengalami deja vu non-patologi secara teratur yang menyebabkan hentakan tiba-tiba dan menimbulkan sensasi ingatan yang keliru.

Ada beberapa jenis dan tingkatan deja vu yang mungkin pernah kamu alami dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama, javais vu adalah fenomena kebalikan dari deja vu di mana pikiran seseorang tidak mengenali situasi atau merasa asing dengan sesuatu yang padahal sudah akrab dengannya selama beberapa waktu.

Contohnya seseorang tidak mengenali wajah, kata-kata atau tempat yang sebelumnya pernah ia temui.

Kedua, deja vecu. Fenomena ini selangkah lebih maju dari deja vu. Jika mengalami deja vecu maka seseorang bisa mengetahui kejadian, lingkungan sekitar bahkan mengingat bau dengan sangat detail.

Ketiga, deja visite. Deja visite dikaitkan dengna suatu tempat atau situasi geografis tertentu, seseorang yang mengalami deja visite merasa mengetahui sebuah rute jalan atau kota yang belum pernah didatangi sebelumnya.

Keempat, capgras delusion. Fenomena ini terjadi di mana seseorang merasa keluarga atau orang terdekatnya digantikan oleh yang terlihat sama. Namun, ini merupakan delusi yang sering dialami penderita skizofrenia.

Nah, dari empat jenis fenomena psikologis mirip deja vu, mana yang sering atau pernah kamu alami?