Catur Gunandi Berikan Tips agar UMKM Naik Kelas
- Istimewa.
Siap – Pengusaha muda Indonesia Catur Gunandi menekankan pentingnya memberikan dukungan agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki kesempatan untuk berinovasi.
Dalam visinya, Catur menyatakan bahwa inovasi adalah kunci bagi pertumbuhan berkelanjutan UMKM, memungkinkan mereka untuk memenuhi tuntutan pasar yang terus berubah.
UMKM memiliki peluang besar untuk naik kelas karena kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan pasar melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi.
Dengan meningkatkan kualitas produk atau layanan, UMKM dapat menarik pelanggan baru, membuka pangsa pasar yang lebih luas, dan akhirnya mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam pernyataannya, Catur mendorong adanya program-program dukungan inovasi, seperti pelatihan, workshop, dan akses kepada sumber daya penelitian.
Ia menekankan bahwa UMKM perlu diberikan ruang untuk menciptakan dan mengimplementasikan ide-ide baru, sehingga dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar.
Peran UMKM sangat penting bagi perekonomian Indonesia, yaitu memberi kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar lebih dari 60 persen atau sekitar Rp8.573 Triliun setiap tahunnya.
Selain itu, UMKM juga 97 persen total tenaga kerja Indonesia atau 116 juta orang.
Catur beharap ada advokasi atau kesempatan berinovasi dan insentif modal untuk mendukung pertumbuhan UMKM, penting untuk memahami bahwa pengusaha kecil juga dihadapkan pada sejumlah tantangan di tahun 2024.
"Tantangan tersebut termasuk ketidakpastian ekonomi global yang dapat memengaruhi daya beli dan biaya operasional, perubahan regulasi yang memerlukan penyesuaian, dan tekanan persaingan yang semakin ketat di pasar," kata Catur di Jakarta, Senin, 18 Desember 2023.
Selain itu, Catur menegaskan bahwa perubahan dalam teknologi dan transformasi digital mengharuskan UMKM untuk beradaptasi secara cepat, sementara akses terhadap modal dan pembiayaan tetap menjadi hambatan utama.
Pengusaha kecil juga dihadapkan pada tantangan dalam mengelola rantai pasokan global yang mungkin tidak stabil dan memenuhi tuntutan lingkungan yang semakin meningkat.
Menurutnya, tantangan sumber daya manusia, seperti menarik dan mempertahankan talenta, serta tuntutan untuk memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungan, semakin menjadi faktor kritis yang perlu diatasi.
Meskipun demikian, Catur meyakinkan bahwa dengan inovasi, kerja sama, dan dukungan yang tepat, UMKM dapat menghadapi tantangan ini dan berkembang di tengah dinamika perekonomian yang terus berubah.
"Memberikan kesempatan berinovasi kepada UMKM adalah investasi dalam masa depan perekonomian kita. Inovasi bukan hanya tentang teknologi tinggi, tetapi juga tentang kreativitas dan penyesuaian diri dengan kebutuhan pasar," katanya.
Catur Gunandi juga mendukung ide memberikan insentif modal bagi produk-produk lokal agar dapat berkembang.
Ia menyatakan bahwa insentif modal, seperti pembiayaan rendah bunga, pembebasan pajak tertentu, atau subsidi untuk pengembangan infrastruktur produksi, dapat memberikan dorongan finansial yang diperlukan bagi UMKM.
"Dukungan modal bukan hanya membantu pertumbuhan ekonomi UMKM, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan bisnis lokal. Produk-produk lokal berpotensi besar, dan memberikan insentif modal adalah upaya nyata dalam mendukung kemajuan dan daya saing mereka," katanya.
Catur mengajak pemerintah, lembaga keuangan, dan pihak swasta untuk bersinergi dalam merancang kebijakan insentif modal yang mendukung perkembangan produk-produk lokal.
Dengan adanya insentif yang tepat, diharapkan produk-produk lokal dapat terus berkembang dan menjadi andalan dalam perekonomian Indonesia.