Mengurai Kota Depok dari Arus Gerbong Sejarah (III)

Tugu Selamat Datang di Kota Depok.
Sumber :
  • Istimewa

Pada tahun 1714, Chastelein menghibahkan tanah Depok kepada dua belas marga yang berjumlah kurang lebih 120 orang bekas budaknya dari Bali yang beragama Kristen.

Salah seorang di antara mereka ditugaskan untuk memberi pelajaran agama kepada anak-anak dan memimpin ibadat sederhana.

Pemimpin pertama ialah Baprima van Bali yang diangkat oleh Chastelein sendiri.

"Ya, Cornelis Chastelein memang merupakan sosok yang taat agama. Beliau beragama Nasrani, otomatis beliau pun menyebarkan agama tersebut. Tapi patut digarisbawahi, ketika menyebarkan agama Nasrani, Cornelis tidak pernah memaksakan para pekerjanya untuk masuk ke dalam Nasrani. Di antara para pekerjanya itu, ada yang tetap beragama Islam, Jan Van Bali alias Batoepahan,” katanya.

Bahkan, lebih lanjut Wenri menjelaskan bahwa dalam testament atau surat wasiat Chastelein, Batoepahan juga mendapat hak atas tanah Cornelis Chastelein.

"Meski tidak beragama Nasrani, Jan van Bali juga mendapat haknya. Itulah salah satu sisi lain Chastelein. Beliau adalah orang yang menerima perbedaan," katanya.

Adapun Depok merupakan akronim dari bahasa Belanda, hal tersebut dibantah keras oleh Wenri.