Rayakan Natal di Salah Satu Gereja Tertua Indonesia yang Ada di Depok

Suasana GPIB Immanuel Depok tahun 1930
Sumber :
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Siap – Dengan datangnya Natal 2024, semarak perayaan kembali terasa setiap 25 Desember. Natal adalah momen kebahagiaan bagi umat Kristiani di seluruh dunia, merayakan kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat.

Suasana ceria Natal, dengan lampu hias dan alunan lagu merdu, menambah semangat perayaan ini. Di Depok Lama, tepatnya di Jalan Pemuda, terdapat salah satu gereja tertua di Indonesia yakni Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel, bangunan bersejarah yang berdiri sejak 1713.

Gereja tersebut merupakan peninggalan Cornelis Chastelein, yang memerdekakan budak pribumi yang dikenal sebagai kaum mardijkers atau Belanda Depok.

Belanda Depok terdiri dari 12 keluarga: Loen, Leanders, Bacas, Isakh, Jonathans, Jacob, Joseph, Laurens, Tholense, Soedira, Samuel, dan Zadokh. 

Mereka sebelumnya harus beribadah ke Jakarta, hingga akhirnya Chastelein membangun gereja bernama De Protestanse Kerk. Pendeta pertama gereja ini adalah Baprima Lukas dari Bali.

Gereja Immanuel Depok awalnya terbuat dari kayu dan bambu, namun direnovasi dengan batu pada 1792. Pada 1833, gereja rusak akibat gempa dari Gunung Krakatau, dan jemaat beribadah di bangunan darurat hingga gereja permanen dibangun kembali pada 1854.

Pada 7 Desember 1952, gereja diserahkan kepada sinode Gereja Protestan Indonesia di Jakarta dan berganti nama menjadi Gereja Immanuel Depok. 

Renovasi besar dilakukan pada 1989, menyisakan 40 persen dari bangunan asli. Sebagai penghormatan, prasasti marmer untuk Chastelein ditempatkan di sisi kiri pintu utama gereja.