Jangan Sepelekan Muntaber Bisa Bikin Dehidrasi Berat, Simak Cara Atasinya

Ilustrasi penyakit muntaber
Sumber :
  • istockphoto.com

SiapMuntaber merupakan penyakit yang membuat penderitanya mengalami dehidrasi berat yang dapat memicu komplikasi serius seperti gagal ginjal hingga koma.

Dilansir dari laman Siloamhospital, muntaber membuat peradangan pada dinding saluran pencernaan. Membuat penderitanya sering buang air besar tetapi juga kram perut, mual, dan muntah.

Nama lainnya gastroenteritis atau flu perut dan sering kali disamakan dengan diare. Kedua penyakit ini memang memiliki gejala utama yang sama, yaitu meningkatkan frekuensi BAB. Namun, perbedaan diare dan muntaber terletak pada penyebab infeksinya.

Muntaber disebabkan oleh virus jenis rotavirus dan norovirus. Namun, juga karena infeksi bakteri penyakit tifoid dan disentri.

Muntaber terjadi karena Infeksi parasit. Efek samping obat-obatan dan paparan zat kimia atau racun.

Muntaber tergolong penyakit infeksius tinggi. Ia menular dari satu orang ke orang lain melalui beberapa hal.

Pertama melakukan kontak fisik dengan seseorang yang terkontaminasi virus atau kuman, misalnya dengan berjabat tangan.

Menular karena seseorang tidak mencuci tangan dengan bersih setelah dari toilet atau mengganti popok anak.

Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus penyebab muntaber. Sering kali terjadi bila mengonsumsi makanan yang sama atau satu piring dengan penderita.

Dilansir dari laman Rumah Sakit Pusat Pertamina, ada beberapa hal yang dapat dilakukan mengatasi muntaber:

1. Minum banyak air

Dehidrasi adalah komplikasi serius muntaber. Minum air putih, oralit, atau jus buah segar untuk mengganti cairan yang hilang.

2. Makan makanan yang mudah dicerna

Makanlah makanan seperti nasi putih, sup, roti bakar, dan pisang. Hindari makanan pedas, berlemak, dan berserat tinggi.

3. Istirahat yang cukup

Tubuh membutuhkan energi untuk melawan muntaber. Pastikan tidur cukup dan menghindari aktivitas fisik yang berat.

4. Obat-obatan

Obat diare dapat membantu meredakan gejala BAB dan muntah. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat.