Mengenal Harianto Albarr Pencetus Terang Desa dari Gelap Gulita Jadi Terang Benderang
- SA
Siap – Listrik merupakan bagian penting dari kehidupan manusia saat ini dan banyak dimanfaatkan bagi kehidupan mulai dari sebagai penerangan, listrik juga memiliki berbagai manfaat lainnya yang baik untuk kehidupan manusia.
Manfaat listrik tidak hanya terbatas pada hal-hal sehari-hari saja, listrik juga memiliki peranan penting dalam berbagai bidang seperti pembangunan, kesehatan, dan teknologi. Pasalnya, manfaat listrik banyak juga berkontribusi dalam setiap kegiatan perekonomian.
Selain itu, manfaat listrik bagi kehidupan manusia itu cukup beragam, seperti bisa menjadi sumber penghasil panas, listrik juga menjadi pembuka pintu peradaban bagi masyarakat desa dan mampu untuk menjadi pendorong pembangunan ekonomi.
menjadi sumber energi yang paling penting bagi kehidupan manusia di era modern seperti sekarang ini Dari menyalakan lampu di rumah hingga menjalankan mesin-mesin industri, listrik memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari.
Di Tengah zaman yang sudah modern diketahui masih ada beberapa wilayah atau desa di Indonesia yang belum terjangkau oleh listrik. Saat ini listrik menjadi teknologi yang banyak digunakan hingga saat ini.
Ya, dalam kehidupan kita, tentu sangat familiar dengan keberadaan Listrik, yang menjadi kebutuhan dasar untuk melakukan aktivitas. Listrik ternyata belum dirasakan secara maksimal oleh warga desa Bacu-Bacu, Makasar.
Dusun berpenduduk 1.500-an orang di lereng bukit Coppo Tile, Desa Bacu-Bacu, Makasar ini tak pernah ada listrik. Harianto Albarr pemuda yang sempat mengenyam Pendidikan di fakultas Kimia, Universitas Negeri Makassar, mencetuskan ide dan penggerak pembuatan kincir air pembangkit listrik.
Pemuda tersebut bersama warga sekitar membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebagai sumber energi listrik untuk kampung halamanya yaitu desa Bacu-Bacu, Makasar dengan memanfaatkan potensi energi air di wilayah tersebut untuk menggerakkan turbin.
Proyeknya itu dimulai pada tahun 2008, pembuatan kincir air pembangkit listrik di kampungnya tersebut mendapat dukungan dari warga sekitar. selanjutnya warga bergotong royong membendung sungai, pohon aren pun menjadi pipa yang mengalirkan air hingga mencapai generator bekas. Air yang deras itu menghasilkan listrik berkekuatan 3 Kwh; bahkan kini, sudah instalasi yang ke-4 berkapasitas 20 kwh.
Harianto berhasil menjadikan kampung halamanya tersebut menjadi terang benderang kini tak hanya beberapa rumah, tapi sekolah dan masjid pun turut terang. keadaan sosial warga pun membaik, Penduduk yang mampu membeli kulkas membuat es dan menjualnya.
Anak-anak bisa belajar di malam hari. Televisi menjadi hiburan menarik. Beberapa malah bisa memasak dengan rice cooker. Semangat kerja petani makin tinggi. Bahkan keberhasilanya ini mengundang minat desa lain. Impian, gagasan, dan kerja kerasnya berubah untuk masyarakat sekitar.
Atas kerja kerasnya menerangi desa dari gelap gulita, ia mendapatkan berbagai penghargaan salah satunya pada tahun 2012 dirinya mendapatkan penghargaan dari SATU Indonesia Awards yang diselenggarakan oleh PT. Astra International.