Jungkir Balik Bos Djarum Hidupkan Como 1907, Kini Bertengger di Serie A Italia
- Istimewa
Siap – Como 1907 milik Bos Djarum, Hartono bersaudara telah menjelma jadi salah satu klub promosi yang paling diperhitungan di Serie A Italia.
Padahal, tadinya klub berjuluk I Lariani itu nyaris bangkrut, lantaran tak bisa membayar gaji pemain hingga terdegradasi ke Serie D.
Lantas seperti apa upaya jungkir balik Bos Djarum, Hartono bersaudara hingga akhirnya sukses membangkitkan Como ke Serie A Italia?
Dilansir dari kanal YouTube Starting Eleven Story, kedatangan Cesc Fabregas hanyalah secuil kisah dari klub asal lombardia Italia Como 1907.
Sejak Grup Djarum mengakuisisi klub tersebut ternyata berdampak luas.
Derajat I Lariani yang sebelumnya sekedar duduk di Serie D terangkat hingga akhirnya bisa naik ke Serie A Italia.
Adapun ekspansi Grup Djarum ke klub Italia itu dimulai tahun 2019 silam. Ketika itu, Bos Djarum membeli Como yang dalam kondisi terseok-seok.
Melalui anak perusahaannya, Saint Entertainment di Inggris, Bos Djarum mengakuisisi tidak cukup mahal, yaitu sekira Rp10 miliar
Salah satu petinggi klub, Mirwan Suwarso mengatakan, nilai akuisisi Como ternyata tidak semahal klub-klub di Liga Indonesia.
Tak hanya itu Mirwan juga menuturkan, bahwa gaji pemain Como tidak lebih mahal dari pemain di liga Indonesia.
Grup Djarum datang mengakuisisi Komo 1907 diwaktu yang tepat. Kondisi finansial klub Italia saat itu sedang tidak baik-baik saja.
Como sedang berdarah-darah berjuang agar tidak bangkrut. Grup Djarum hadir bak dewa penyelamat.
Hanya dengan nilai akuisisi sekitar Rp10 mereka bisa membangkitkan kembali Como.
Bahkan, dalam waktu singkat nilai valuasi Como 1907 melesat diangka 30 juta euro atau sekira Rp488 miliar.
Pertanyaannya apa yang membuat Como bisa bangkit?
Dari sekian banyak faktor ada satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan atau kemunduran sebuah perusahaan yang mengembangkan klub sepak bola.
Faktor itu adalah bagaimana mereka bisa mengatur urusan bisnis dan urusan sepak bola.
Perusahaan yang gagal memisahkan urusan bisnis dan sepak bola maka bukan tidak mungkin alih-alih berkembang klubnya justru hancur.
Nah Grup Djarum mengembangkan Como dengan cara memisahkan urusan sepak bola dan bisnis.
Hal itulah yang disampaikan Mirwan dalam sebuah diskusi bertajuk Understanding Football Club Bisnis Model pada Februari 2022 lalu.
Rahasia di Balik Kesuksesan Como
Bukan melulu dana besar, tapi Cesc Fabregas sukses mengembangkan banyak pemain hebat dan berkualitas.
Yap, mereka tidak akan mengandalkan transfer pemain melainkan justru berupaya untuk membangun akademi dan melakukan pembinaan pada pemain muda.
Como 1907 sungguh-sungguh melakukan pekerjaan yang matang dengan perencanaan yang tidak seperti PSSI dalam membangun akademi sepak bola.
Ada nilai menarik yang ditawarkan Como dalam kendali Bos Djarum.
Mirwan bilang, salah satu yang menarik adalah prioritas pendidikan dan pembinaan pasca karir sepak bola.
Jadi ketika ada pemain yang menimba ilmu di Como, selain mendapat ilmu sepak bola juga mendapat pendidikan sekaligus pembinaan ketika karir sepakbola mereka tamat.
Mirwan mengatakan bahwa paling tidak pemain Komo harus mendapatkan tingkat intelejensi diatas rata-rata.
Yap, minimal memiliki pendidikan S1 di Italia. Barangkali cuma Como yang punya tiga pemain lulusan S2 salah satunya adalah Alessandro Gabriel Owning.
Jelinya Peluang Bisnis Hratono Bersaudara
Kemudian salah satu caranya adalah dengan membangun gerai souvenir. Karena letak stadion dekat dengan danau Como, bus pariwisata mau tidak mau akan parkir di depan markas I Lariani.
Tentu strategi tersebut bisa mendatangkan keuntungan. Apalagi Djarum Grup juga menggali dan mengembangkan fashion.
Manajemen juga menjual saham Como, dan salah satu pemiliknya adalah Cesc Fabregas.
Terkaya di Liga Italia
Nama Bos Djarum, Hartono bersaudara disebut-sebut sebagai pemilik klub terkaya di Italia. Bahkan kabarnya, harta pemegang saham mayoritas Como FC itu melewati Juventus loh.
Data yang dihimpun menyebut, Michael Hartono, dan adiknya, Robert Budi Hartono masing-masing memiliki harta dengan nilai fantastis.
Tak heran jika pemilik Como 1907 itu pun berani belanja jor-joran demi menggaet pemain berkelas untuk berlaga di Serie A Italia.
Tercatat setidaknya terdapat 23 nama pemain baru yang masuk skuad Lariani.
Hal tersebut langsung bikin pengusaha asal Indonesia ini jadi pemilik klub paling royal di Serie A Italia.
Jika di total mereka telah menggelontorkan 78 juta euro atau setara Rp1,3 triliun untuk Como 1907.
Catatan transfer Biancoblue langsung mengalahkan rekor Juventus saat baru promosi usai kasus Calciopoli.
Sementara untuk musim depan, Hartono bersaudara diprediksi bakal kembali bakar uang.
Bahkan jumlahnya disebut bakal lebih ekstrem ketimbang musim ini.
Sebab di musim ini Como mendapat keuntungan dari kemenangan demi kemenangan yang diraih dari Serie A Italia.
Kekayaan pengusaha asal Indonesia ini disebut sudah mengungguli sejumlah nama besar.
Sebut saja John Elkann selaku pemilik Juventus yang mempunyai Rp42 triliun.
Sementara Oaktree Capital yang memegang 31 persen saham Inter Milan cuma punya dana Rp4,8 triliun
Rekening Jumbo Bos Djarum
Dikenal sebagai pemilik klub terkaya di Italia, Bos Djarum yang juga pemegang saham mayoritas Bank BCA ini ternyata nilainya nggak main-main loh.
Dihimpun dari berbagai sumber, Michael Bambang Hartono memiliki kekayaan sebesar US$ 22,3 miliar atau sekitar Rp356,8 triliun.
Dengan jumlah ini, ia menduduki posisi keempat di Indonesia sekaligus peringkat ke-88 dalam daftar orang terkaya di dunia.
Sedangkan sang adik, Robert Budi Hartono sebagian besar kekayaannya berasal dari hasil investasi di PT Bank Central Asia Tbk.
Jumlah hartanya tercatat sebesar US$25,9 miliar atau Rp411,70 triliun
Jika ditotal, harta kekayaan pemilik Djarum Grup, Como, dan Bank BCA itu nilainya diperkirakan mencapai Rp768,5 triliun.
Sebagai informasi, Bambang dan adiknya, Robert Budi Hartono, mewarisi Djarum setelah ayah mereka, Oei Wie Gwan, meninggal pada tahun 1963.
Oei Wie Gwan meninggal tidak lama setelah pabrik rokok Djarum terbakar habis.