Media Vietnam Ungkap 3 Bintang Kakap yang Bikin China Kerepotan: Timnas Indonesia Punya Jurus Baru
- YouTube Dailynesiadotco
Siap – Media asal Vietnam, Soha, kembali memberi bocoran soal pemain kelas Eropa yang akan bergabung dengan Timnas Indonesia jelang laga lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026, zona Asia.
Ada tiga nama yang disebut media tersebut, mereka adalah Tristan Gooijer, Miliano Jonathans dan Pascal Struijk.
Jika ini benar, ketiganya diyakini bakal membuat China kerepotan saat bertandang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 5 Juni 2025, nanti.
Data yang dihimpun menyebutkan, media asal Vietnam menyoroti bahwa Timnas Indonesia masih akan melakukan naturalisasi pemain keturunan yang berkiprah di Eropa.
"Timnas Indonesia punya jurus baru bikin Vietnam dan China kerepotan, PSSI berencana naturalisasi tiga bintang kelas kakap," tulis laporan Soha.vn.
Lantas benarkah Tristan Gooijer, Miliano Jonathans dan Pascal Struijk akan gabung untuk membela skuad Garuda?
Disitat dari kanal YouTube Dailynesiadotco, Patrick Kluivert boleh merasa senang.
Pasalnya, salah satu pemain yang digadang-gadang bakal jadi rekrutan termahal dalam sejarah Timnas Indonesia disebut-sebut telah mendapat izin untuk membela Garuda.
Pemain yang dimaksud adalah bek milik Leeds United, Pascal Struijk.
Kabar ini mencuat dari pernyataan Dennie Van Laar, petinggi media asal Belanda Footbal Premiere yang dalam sebuah podcast pada September 2024 menyebut bahwa Pascal Struijk telah diizinkan memperkuat Indonesia.
Namun ia tidak menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan diizinkan. Apakah dari pihak keluarga, federasi atau otoritas lainnya?
"Pascal Struijk sudah diizinkan bermain untuk Indonesia. Dia pemain yang luar biasa," ujar Dennie Van Laar dalam podcast tersebut.
Pascal Struijk yang kini berusia 25 tahun memulai kariernya di Akademi ADO Den Haag sebelum hijrah ke tim U-19 Ajax Amsterdam.
Pada 2020, ia memutuskan pindah ke Inggris dan bergabung dengan Leeds United.
Musim ini, ia sudah tampil dalam 35 laga di Championship dan menyumbang 5 gol.
Total, Struijk telah mencatatkan 159 penampilan dan mencetak 14 gol bersama Leads di semua ajang.
Struck merupakan putra dari pasangan Franz Struijk dan Francis W. Muller dan anak kedua dari tiga bersaudara.
Kakaknya juga bermain sepak bola meski hanya di level amatir. Kakek dan neneknya berasal dari Indonesia dan pindah ke Eropa pada masa kolonial Belanda.
Lahir di Belgia, Struijk sebenarnya memiliki peluang untuk membela tim nasional Belgia.
Ayahnya bahkan sempat mengungkap bahwa anaknya pernah dihubungi oleh mantan pelatih Belgia, Roberto Martinez.
"Martinez sempat meminta Pascal membela Belgia dengan dasar asas Isoli," kata Fran Struijk.
Kini rumor soal Struijk bakal dinaturalisasi Indonesia semakin kuat.
Hal ini makin mencuat setelah ia terlihat duduk satu tribun dengan Patrick Kluivert saat Oxford United menjamu Leeds United pada 19 April 2025.
Padahal Struijk sedang mengalami cedera dan diprediksi absen hingga akhir musim.
Kehadirannya di markas Oxford United yang bukan kandang Leeds pun dinilai bukan kebetulan semata.
Menariknya dalam wawancara dengan media Belgia Next tahun 2020, Struijk pernah menyebut bahwa ia heran dengan warga Indonesia yang tahu dirinya punya darah keturunan Indonesia.
"Entah bagaimana, mereka tahu bahwa saya memiliki darah Indonesia," ucapnya kala itu.
Ia juga mengakui bahwa terkadang merasa seperti orang Indonesia meskipun tidak memiliki banyak hubungan langsung di luar lingkup keluarganya.
"Saya merasa terkadang seperti orang Indonesia, terkadang tidak. Tapi saya tidak terlalu berhubungan dengan orang-orang dari sana," lanjutnya
Struijk mengaku saat ini dirinya lebih dekat secara emosional dengan Belanda dan Belgia.
"Saya punya hubungan dengan Indonesia melalui kakek nenek saya yang dulu pindah dari Hindia Belanda ke Belanda. Tapi sekarang saya lebih fokus ke Belanda dan Belgia," tegasnya.
Jika Struijk resmi menjadi bagian dari timnas Indonesia, ia akan langsung menyandang status pemain dengan nilai pasar tertinggi di skuad Garuda.
Berdasarkan data transfer market, nilai pasarnya mencapai 15 juta euro atau sekira Rp285 miliar.
Nilai itu hampir setengah dari total valuasi Timnas Indonesia pada Maret 2025 yang mencapai 36,53 juta euro atau Rp634 miliar.
Untuk perbandingan, pemain termahal Indonesia saat ini adalah Mess Hilgers dengan nilai 7 juta euro atau setara Rp133 miliar.
Dengan demikian, keberhasilan PSSI mendapatkan Struijk akan menjadi pencapaian besar.
Dalam skema 3-4-3 ala Kluivert, Struijk berpotensi besar mengisi posisi bek tengah kiri.
Tak hanya itu, ada dua nama lain jadi incaran naturalisasi.
Selain Struijk, dua nama lain juga tengah dikaitkan dengan projek naturalisasi untuk memperkuat timnas Indonesia dalam laga FIFA Match Day melawan Cina dan Jepang Juni mendatang.
Mereka adalah Miliano Jonathans dan Tristan Gooijer.
Ayah Miliano Denis Jonathans dilaporkan berada di Indonesia saat FIFA Match Day Maret 2025, dan kabarnya bertemu dengan Eric Tohir serta Patrick Cliver.
Miliano sendiri dikenal sebagai winger berbakat yang bisa menambah kekuatan serangan dari sisi kanan.
Milano Jonathan pemain muda berusia 20 tahun saat ini memperkuat klub Eredivisie FC Utrecht .
Pemain yang memiliki darah Indonesia dari garis keturunan sang nenek di Depok, Jawa Barat ini tengah masuk dalam radar PSSI.
Federasi sepak bola Indonesia tersebut memang sedang aktif mencari pemain diaspora untuk memperkuat tim nasional.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan bahwa Miliano memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari skuad Garuda.
Namun ia juga menekankan bahwa proses naturalisasi harus dijalankan secara profesional tanpa adanya intervensi.
"Saya tidak ingin timnas diisi pemain-pemain titipan. Itu bisa merusak sistem pembinaan sepak bola nasional," tegas Erick Thohir.
Meski begitu, kedatangan ayah Miliano ke Indonesia baru-baru ini disebut tidak berkaitan langsung dengan proses naturalisasi sang pemain.
Milano sudah mengasah bakat sepak bolanya sejak kecil di Akademi Vitesse, salah satu akademi ternama di Belanda.
Di sana ia tumbuh dan berkembang menembus berbagai jenjang mulai dari tim U-18 hingga U-21.
Pada musim 20201-2022, Milano dipromosikan ke tim utama Vitesse dan menjalani debut profesionalnya di Eredivisie pada April 2022, dalam laga melawan Willem II.
Selama bermain di kompetisi Eredivise, Miliano mencatatkan 11 gol dan 4 as pertandingan. Pada Januari 2025, ia resmi bergabung dengan FC Utrecht dengan kontrak selama 3,5 tahun.
Selain memperkuat tim utama, Miliano juga turut bermain bersama Jong FC, tim U-21 dari klub tersebut.
Sementara itu, Tristan Gooijer yang saat ini berusia 20 tahun telah beberapa kali menyatakan bahwa dirinya telah dihubungi PSSI.
Pada Januari 2025, ia bahkan memamerkan Tato bertuliskan, keluarga dalam bahasa Indonesia di dadanya. Itu seolah isyarat kuat tentang kedekatan emosionalnya dengan Indonesia.
Pemain naturalisasi lainnya, Eliano Reijnders yang kini memperkuat PEC Zwolle dan juga bagian dari timnas Indonesia beberapa kali memberi sinyal kepada Tristan Gooijer untuk ikut memperkuat skuad Garuda.
Goijer bisa bermain sebagai back tengah maupun wing bek kanan. Dengan tiga pemain potensial ini, harapan publik terhadap kekuatan timnas Indonesia semakin tinggi.
Kini tinggal bagaimana PSSI dan pelatih Patrick bisa memaksimalkan peluang yang ada.
Tristan Gooijer memulai perjalanan sepak bolanya di Akademi FC Almere dan Forza Almere sebelum akhirnya bergabung dengan Akademi Ajax Amsterdam pada tahun 2016.
Pada Juni 2021, ia menandatangani kontrak profesional pertamanya dan melakoni debut bersama Jong Ajak di ajang Eerste Divisie pada Maret 2022.
Untuk musim 2024/2055, Gooijer dipinjamkan ke PEC Zwolle dengan tujuan mendapatkan lebih banyak menit bermain dan mempercepat perkembangannya sebagai pemain muda berbakat.
Darah Indonesia mengalir dalam dirinya melalui sang nenek dari pihak ayah yang berasal dari Maluku.
Di level usia muda, ia pernah memperkuat timnas U-16 dan U-18 Belanda. namun belum mencatatkan penampilan di level senior.
Hal ini membuatnya masih memenuhi syarat FIFA untuk dinaturalisasi.
Meskipun sudah ada pendekatan awal, anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga menegaskan, bahwa hingga 1 April 2025 belum ada proses administrasi atau komunikasi resmi terkait rencana naturalisasi Tristan Gooijer .
Keunggulan utama Gooijer terletak pada fleksibilitas posisinya di lini belakang.
Ia mampu bermain sebagai back kanan baik dalam peran wingb maupun fullback serta sebagai back tengah.
Hal ini tentu menjadi nilai tambah secara taktis bagi pelatih tim nasional.
Jika naturalisasi berjalan lancar, kehadiran Gooijer akan menjadi amunisi penting bagi timnas Indonesia dalam menghadapi babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pengalamannya bersama Akademi Ajax diharapkan mampu membawa peningkatan signifikan bagi lini pertahanan Garuda.
Lebih dari itu, latar belakang pendidikan sepak bolanya di Eropa berpotensi membawa pengaruh positif dalam hal profesionalisme dan penerapan teknik-teknik modern kepada rekan-rekannya di timnas.
Dengan kombinasi keturunan Indonesia, pengalaman bermain di Eropa, dan kemampuan bermain di berbagai posisi, Tristan tampil sebagai sosok menarik dalam projek naturalisasi.
Meski proses resminya belum dimulai, kelanjutan langkah administrasi dan kondisi kebugaran fisik sang pemain akan menjadi faktor penting dalam menentukan apakah bek berusia 20 tahun ini benar-benar akan membela merah putih di masa depan.