Bos Djarum Ikuti Rencana Gila Cesc Fabregas untuk Como, Ini Targetnya di Eropa
- Istimewa
Siap – Como 1907 berhasil meraih sederet hasil positif di Serie A Italia. Klub yang dimiliki Bos Djarum, Hartono bersaudara itu kabarnya kini punya misi yang lebih mengejutkan.
Tak banyak yang mengira, skuad I Lariani asuhan Cesc Fabregas kini menjelma sebagai klub promisi yang melesat ke papan tengah Serie A.
Como sukes melibas sederet beberapa klub Italia. Padahal Cesc Fabregaas selaku pelatih disebut sempat kena mental di awal musim.
Pasalnya skuad I Lariani yang didukung Bos Djarum itu tadinya selisih dua poin dari zona degradasi.
Namun kini, secara perlahan sang pelatih sukses membawa Como 1907 naik ke papan atas Serie A Italia.
Pasukan Bianco Blue cuma butuh delapan poin tambahan untuk mendekati posisi ke-10 klasemen.
Mental gila yang ditetapkan Cesc Frabegas berhasil membuahkan hasil sempurna bagi Como.
Buktinya di sepanjang tahun 2025, skuad Lariani berhasil tampil konsisten sulit terkalahkan.
Bahkan Como sudah nggak pernah kalah dalam dua pertandingan terakhir Serie A. Terbaru pasukan Biru Muda itu berhasil mengalahkan AC Monza dengan skor 1-3.
Padahal Monza berhasil unggul lebih dulu melalui Dani Mota di awal laga.
Namun Como langsung tampil beringas dengan mencetak tiga gol melalui Jonathan Ikone, Assane Diao dan Mergim Vojvoda.
Skema Katenakio ala Alessandro Nesta nyatanya enggak mampu mengalahkan taktik milik Cesc Fabregas.
Padahal, pelatih Como ini sempat pesimis bisa meraih kemenangan kontra Monza.
"Banyak tim yang kesulitan menghadapi Monza, karena tim asuhan Alessandro Nesta ini berhasil memainkan sepak bola yang bagus," ungkap Fabregas.
Alhasil kemenangan ini semakin menjauhkan Como dari jurang degradasi Serie A.
Pasukan Lariani saat ini berada di peringkat 13 dengan selisih 10 poin dari Empoli yang berada di posisi 18.
Kemenangan demi kemenangan yang diraih enggak lepas dari performa apik para pemain muda, salah satunya adalah Assane Diao yang menjadi tumpuan lini serang.
Winger asal Senegal itu tampil buas dengan mencetak enam gol dan satu asis meski baru bergabung di bulan Januari.
Enggak mengherankan penampilan gemilang Diao langsung disorot klub elit Eropa.
Manchester United kabarnya saat ini tengah serius merekrut Diao untuk memperkuat lini serang.
Pasukan Ruben Amorim memang tengah kekurangan winger berkualitas.
Selain Setan Merah, Liverpool juga ikut memburu Diao sebagai regenerasi Mohamed Salah.
Namun Como bakal mengambil keuntungan besar dengan membandrol Diao dengan harga tinggi.
Untung Gede Ngakali Raksasa Eropa
Keuntungan besar tersebut didapat mengingat harga jual Diao yang terlampau cukup besar.
Saat ini pemain Timnas Senegal itu punya nilai pasar mencapai 25 juta euro atau Rp 453 miliar.
Selain performa meningkat Diao juga masih terikat kontrak bersama Como sampai tahun 2029.
Alhasil manajemen Bianco Blue juga bisa memberinya klausul pelepasan yang makin menguntungkan tim.
Selain Diao, Como juga bisa mengakali Real Madrid dalam mengembalikan penjualan Niko Paz.
Sebenarnya pemain asal Spanyol ini merupakan produk asli Akademi Castilla. Namun Real Madrid melepasnya ke Como di tahun 2024 karena kurangnya menit bermain.
Menurut laporan, harga Nico Paz dipatok sebesar 35 juta euro. Meskipun ada klausul buy back, Como enggan melepasnya dengan harga murah.
Terlebih Nico Paz juga banyak diminati oleh berbagai klub besar lain. Mulai dari Inter Milan, Arsenal hingga Manchester City.
Enggak heran skuad Bianco Blue bisa menikmati keuntungan tersebut dengan menggaet pemain muda.
Yap, pasukan Danau Biru ini bisa menjadi klub penampungan beberapa pemain muda Timnas Indonesia.
Selain punya bandrol murah, level kualitas pemain Garuda juga meningkat drastis.
Manajemen bisa menggaet Rizky Ridho yang hanya dibandrol 500 ribu euro saja.
Selain itu Como juga bisa meminjam Marselino Ferdinand yang jarang mendapat menit bermain di Oxford United.
Mirwan menganggap, kalau keduanya sangat cocok dengan kebutuhan dan juga budget tim.
"Pemain yang direkrut wajib memiliki karakter mental yang bisa membantu kami berperang melawan tim besar, tapi gajinya kompetitif. Kami harus ambil pemain yang siap bertempur," jelas Mirwan orang kepercayaan Bos Djarum.
Target Liga Champions
Melihat performa hebat ini, manajemen klub sangat yakin akan adanya kemajuan di bawah komando Fabregas.
"Kami mendukung sepenuhnya apa yang sedang dibangun oleh Fabregas. Kami percaya padanya 100 persen. Kami tidak sabar untuk melihat apa yang terjadi di musim ini," kata Mirwan Suwarsos selaku presiden klub tersebut.
Dukungan dari manajemen ternyata bukanlah omong kosong belaka. Buktinya pihak klub berani jor-joran di bursa transfer musim dingin lalu.
Tanggung-tanggung, Lariani sukses mendatangkan 10 pemain sekaligus. Jumlah ini jadi pembelian paling banyak di antara klub-klub Serie A yang lainnya.
Bahkan Como 1907 sudah menggelontorkan 79 juta euro di dua jendela transfer musim ini.
Nggak heran klub milik Bos Djarum, Hartono bersaudara itu jadi tim promosi paling royal dalam belanja pemain.
Hal ini dilakukan agar klub yang terletak di Provinsi Lombarida ini bisa tetap eksis di Serie A.
Bukan cuma sekedar selamat dari degradasi, Como 1907 juga ditarget untuk mentas di Liga Champions.