Namanya Makin Moncer, Rizky Ridho OTW ke Como 1907 Jalani Debut di Serie A ?
- Istimewa
Siap –Usai penampilan memukau saat melawan Bahrain di laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 beberapa waktu lalu, nama pemain timnas Indonesia Rizky Ridho makin moncer dan jadi incaran klub klub elite Eropa.
Bahkan klub milik Bos Djarum Hartono bersaudara Como 1907 yang kini tengah berkiprah di Liga Italia Serie A dikabarkan makin ngebet untuk memboyong bek Persija tersebut.
Disitat dari channel YouTube Cetakgol IDN, Como 1907 selalu membuat langkah berani demi meraup keuntungan yang lebih besar.
Klub yang dimiliki grup Darum ini dikabarkan bakal kembali bakal jor-joran menggaet bintang terbaik di bursa transfer mendatang.
Salah satunya adalah merekrut Rizky Ridho yang tampil apik bersama Timnas Indonesia.
Apabila terealisasi, Rizky Ridho tentunya mengalami lonjakan karir yang luar biasa.
Lantas seberapa hebat dampak Rizki Ridho untuk Como?
Pertahanan Terkuat dengan pemain Medioker
Meski terseok-seok di papan bawah klasemen, namun Como 1907 punya lini pertahanan yang cukup solid.
Buktinya skuad Lariani baru kebobolan 48 gol di sepanjang kompetisi Serie A musim ini. Jumlah tersebut enggak terlalu buruk jika dibandingkan dengan tim papan atas seperti Lazio.
Pasalnya, tim Elang Ibu Kota sudah memungut bola dari gawangnya sebanyak 42 kali di musim ini.
Tangguhnya lini belakang Como enggak terlepas dari duet bek tengah Marc Oliver Kempf dan juga Edoardo Goldaniga.
Keduanya sama-sama lihai dalam memotong alur serangan lawan.
Duet keduanya menghasilkan tiga clean sheet, termasuk saat menekuk AS Roma dengan skor 2-0.
Selain itu, Kempf dan Goldaniga juga sempat bikin lini serang Napoli mati kutu.
Buktinya Romelo Lukaku dan kawan-kawan hanya mampu mencetak satu gol hiburan dari 13 kali percobaan.
Namun Como enggak bisa terus mengandalkan duet keduanya karena sudah termakan usia. Buktinya grup Djarum bergerak cepat mengincar talenta Barcelona untuk meregenerasi lini belakang.
Salah satunya adalah Alex Valle yang berhasil dilobi oleh anak buah bos Djarum, Hartono bersaudara. Pemain 20 tahun ini dipinjamkan ke GCP Siniglia hingga akhir musim yang akan datang.
Selain itu, Como juga sempat membidik Eric Garcia sebagai target utama di bursa transfer musim dingin.
Sayangnya, rencana tersebut gagal karena sang pemain terus ditahan oleh Hansi Flick.
Sudah Merasakan Berkah Pemain Keturunan Kegagalan Como dalam merekrut bek Barcelona nampaknya enggak menjadi halangan.
Pasalnya pertahanan skuad I Lariani justru semakin kokoh dengan skuad yang ada. Terbaru mereka hanya bobol satu gol saat menang kontra AC Monza.
Cesc Fabregas berhasil memenangi duel taktik melawan Alessandro Nesta dengan mencetak tiga gol balasan. Pasukan biru dipastikan aman dari zona degradasi dengan berada di peringkat ke-13.
Selain mengandalkan bintang pertahanan tua, Como juga sudah merasakan berkah pemain Timnas Indonesia.
Sebut saja Emil Audero Mulyadi yang sempat bermain di GCP Sinigaglia.
Pemain kelahiran Mataram ini juga sudah mencatatkan 38 clean sheet sepanjang karirnya di Serie A Italia. Apalagi dirinya sudah memperbaiki performanya bersama Il Rosanero.
Buktinya Emil telah membukukan dua cleans sheet dari delan pertandingan di Serie B. Di sisi lain, kembalinya Emil juga memberikan kesempatan bagi Como untuk memperbaiki citra buruknya.
Seberapa Cocok Rizky Ridho Bermain di Como
Tradisi memasukkan pemain Timnas Indonesia diprediksi akan terus berlanjut di Como 1907.
Skuad Lagunari dirumorkan mengincar amunisi baru demi memperdalam komposisi lini pertahanan.
Kedalaman bek tengah pasukan Cesc Fabregas dianggap cukup tipis karena cideranya Alberto Sena.
Sebagai gantinya manajemen lagu nari mengincar Rizki Ridho dari Persija Jakarta.
Peluang bek 23 tahun ini bergabung ke Como dinilai cukup besar.
Sebab Rizki Ridho sendiri sangat berhasrat untuk melanjutkan karirnya bermain di luar negeri. Sang Presiden Como 1907, Mirwan Suarso juga ingin mewujudkan mimpi Rizky Ridho.
Dia mengatakan mantan pemain Persebaya Surabaya ini akan memberikan kesempatan apabila Como bertahan.
Nggak heran Ridho dianggap bisa segera memperkuat skuad Cesc Fabregas.
Apalagi dirinya memang dinilai layak untuk abroad dengan kematangan visinya di sektor belakang Timnas Indonesia. Apabila berhasil direkrut Como, Rizky Ridho berpeluang memecahkan rekor.
Defender kelahiran Surabaya ini berpotensi menjadi pemain lokal termahal yang direkrut klub Eropa. Transfer Market mencatatkan saat ini nilai pasar Rizky Ridho mencapai Rp 8 miliar belum ada bek kelahiran Indonesia yang menyentuh valuasi tersebut.
Bahkan nilai ini jauh lebih unggul dibandingkan para pemain kelahiran lokal yang abroad seperti Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam.
Masuknya Ridho juga membawa berkah bagi pemain lokal timnas Indonesia lainnya.
Pasalnya pemain lainnya akan merasakan kesempatan besar untuk abroad ke luar negeri sebut saja Ricky Kambuaya yang tampil luar biasa saat menghadapi Bahrain.
Enggak heran Aji Santoso menyebut Kambuaya cocok untuk berkarir di luar negeri.
"Kambuaya itu menurut saya tinggal tunggu kesempatan aja untuk abroad," kata Aji Santoso.
Aji Santoso enggak menampik mantan anak kasunya itu bisa direkrut oleh Como syaratnya gelandang asal Papua ini bisa memulai karirnya di Liga Thailand terlebih dahulu
"thailand bisa dijadikan batu loncatan ke liga yang lebih baik kalau sukses di sana bisa saja dia main di Eropa."
Ambisi Besar Como Setelah Untung Besar Seandainya merekrut Rizky Ridho, Como 1907 diproyeksikan bakal mendapatkan banyak keuntungan besar di musim ini. Terlebih skuad Bianco Blue mendapatkan pendanaan stabil dari grup Djarum.
Belum lagi sejumlah strategi transfer cerdasnya bisa dimanfaatkan untuk meraup keuntungan yang lebih banyak lagi buktinya Como berhasil merekrut Assane Diao yang tengah naik daun dirinya bahkan berpotensi bisa menambah pundi-pundi keuangan karena tengah diincar tim-tim besar.
Di antaranya Manchester United dikabarkan berusaha merayu wonder kid 19 tahun tersebut selain Setan Merah, Diao juga sedang diincar Liverpool yang tengah mencari suksesor Mohamed Salah.
Alhasil manajemen Como bisa memanfaatkan momentum ini dengan memasang harga kompetitif.
Skuad Lariani juga bisa memasang klausul pelepasan mengingat kontrak Diao baru berakhir pada 2029.
Kemudian ada Nico Paz yang juga sudah tengah diminati tim besar seperti Inter Milan dan Real Madrid Wajar jika Como mematok pas dengan harga yang cukup tinggi yakni 25 juta euro, padahal pasukan Bianco Blue bisa saja dipaksa menjual Paz ke Real Madrid dengan harga murah yakni 8 juta euro.
Namun manajemen tim ogah menuruti klausul buyback tersebut pasalnya Paz berusaha dipertahankan skuad Bianco Blue sebagai tulang punggung tim, ditambah lagi mereka hanya mau menjual pada pihak yang ingin merogoh kocek lebih untuk jasa sang pemain.