Terkuak, Ternyata Begini Info Dibalik Santernya Kabar Bek Ajax dan Miliano Jonathans Dinaturalisasi?
- Istimewa
Siap –Kabar seputar isu dunia sepakbola tanah air belakangan ini menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat terutama di jagat media sosial berbagai platform.
Dari mulai isu Shin Tae-yong yang bakal menjadi Direktur Teknik di PSSI hingga pemain Ajax Amsterdam yakni Tristan Gooijer yang akan dinaturaliasai untuk membela timnas Indonesia.
Bahkan kabar Tristan Gooijer bakal dinaturalisasi itu sempat diperkuat oleh laporan media Belanda Voetbal Primeur.
Dalam laporannya, Voetbal Primeur menyebut bahwa bek Ajax tersebut telah menjalin kontak dengan PSSI untuk bisa dinaturalisasi demi membela timnas Indonesia.
Pemain 20 tahun itu digadang gadang jadi pemain yang akan dinaturalisasi selanjutnya.
"Kontak pertama dengan perwakilan Indonesia telah dilakukan," tulis Voetbal Primeur.
"Indonesia berharap untuk meyakinkan Tristan Gooijer bermain di bawah asuhan Patrick Kluivert," sambung laporan tersebut.
Sontak kabar tersebut viral dan menjadi perbincangan hangat di jagat dunia sepakbola dalam negeri.
Diketahui, Tristan Gooijer adalah bek muda berusia 20 tahun yang mengawali karier di Ajax Amsterdam.
Gooijer dikabarkan memiliki keturunan Indonesia dari ibunya yang berasal dari Maluku.
Pemain yang bisa berbagai posisi di lini pertahanan ini juga sempat membela timnas U-16 dan U-18 Belanda.
Santernya kabar tersebut kemudian diklarifikasi oleh PSSI, melalui salah satu anggota Exco-nya, Arya Sinulingga.
Melalui media sosial instagramnya, Arya menyatakan belum ada proses yang ditempuh untuk Tristan Gooijer.
"Kami belum ada proses administrasi apapun, belum ada komunikasi," dalam unggahan akun instagram miliknya.
"Ia juga menambahkan caption, Supaya tidak melebar isunya."
Sebelumnya respons serupa juga dirilis PSSI mengenai kabar naturualisasi Miliano Jonathans.
Winger FC Utrecht keturunan Depok itu juga digadang-gadang akan menjalani proses naturalisasi setelah ia dikabarkan terbang ke Jakarta dan Arya Sinulingga juga membantahnya.
"Sampai hari ini belum ada untuk memproses dokumen-dokumen," kata Arya Sinulingga.