Brasil yang Dulu Garang, Kini Jadi Pecundang: Di mana Taring Tim Samba?

Brasil kehilangan taring! Tim Samba kini terpuruk.
Sumber :
  • Instagram/@timnasbrasil

Siap Brasil, negara yang identik dengan sepak bola indah, kini mengalami kemunduran besar.

Media Vietnam Syok, Tiket Timnas Indonesia vs China Ludes Cuma 5 Jam: Demam Ekstrem

Tim yang pernah mendominasi dunia dengan 5 gelar Piala Dunia kini terlihat tak bertaji.

Kekalahan 1-4 dari Argentina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi tamparan keras.

Minim Menit Bermain Tapi Dipanggil ke Timnas Indonesia, Rafael Struick Jadi Sorotan, Jarang Masuk Skuad Klub?

Brasil tak hanya kehilangan gaya bermain khasnya, tetapi juga kehilangan mentalitas juara.

Dulu Ditakuti, Kini Dipecundangi

Brasil kalah 1-4, Marquinhos: Ini memalukan

Photo :
  • Independent
3 Pemain Timnas Indonesia yang Absen vs China, Nomor Lagi 2 Bersinar di Liga Inggris

Brasil pernah melahirkan pemain-pemain legendaris seperti Pele, Socrates, Ronaldo Nazário, Ronaldinho, hingga Neymar.

Namun, skuad saat ini dianggap tak punya pemimpin dan kehilangan identitasnya.

Semenjak juara Piala Dunia 2002, Brasil belum pernah lagi mencapai final.

Bahkan, mereka dipermalukan Jerman 1-7 di semifinal Piala Dunia 2014 yang mereka selenggarakan sendiri.

Terbaru, Brasil gagal di Copa America 2024, tersingkir oleh Uruguay di perempat final.

Sementara itu, Argentina justru menjuarai tiga turnamen internasional terakhir: Copa America 2021, Piala Dunia 2022, dan Copa America 2024.

Banyak yang menyebut pemain muda Brasil kehilangan ciri khas Samba mereka.

Akademi Eropa yang mendominasi perkembangan mereka lebih menekankan disiplin taktis ketimbang flair khas Brasil.

Berbeda dengan Neymar, yang berkembang lebih dulu di Brasil bersama Santos, pemain muda Brasil saat ini langsung "dibentuk" dengan gaya Eropa, sehingga kehilangan kreativitas yang dulu jadi kekuatan utama.

Tim Samba kini butuh kebangkitan besar.

Jika tidak segera berubah, mereka bisa semakin tertinggal dari rival-rival mereka.

Apakah Brasil bisa kembali menjadi raja sepak bola dunia?